Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakapolri Ancam Copot Pejabat Polisi di Daerah yang Tak Serius Cegah Covid-19

Gatot menegaskan pencegahan penularan Covid-19 mempunyai peran penting untuk pemulihan ekonomi di Indonesia.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Wakapolri Ancam Copot Pejabat Polisi di Daerah yang Tak Serius Cegah Covid-19
Tribunnews/JEPRIMA
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana,?Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya?Kombes Pol Suyudi Ario Seto, Kepala Satgas Anti Mafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat memberikan keterangan pers terkait diaktifkannya kembali Satgas Anti Mafia Bola Tahap III di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020). Satgas Anti Mafia Bola Tahap III diaktifkan kembali guna mengawasi kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 Indonesia serta menyelesaikan kasus mafia bola pada tahap I dan tahap II. Selain itu, agar isu manipulasi skor tidak lagi ada saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono akan mencopot Kapolsek, Kapolres hingga Kapolda yang tidak serius mendisiplinkan masyarakat untuk pencegahan penularan Covid-19.

"Kalau ada kapolsek yang tidak melaksanakan kegiatan baik dalam kegiatan pendisiplinan masyarakat atau kegiatan lainnya dalam rangka memotong Covid-19 ini ganti saja Kapolseknya. Kalau nanti kapolresnya juga tidak bekerja dengan serius tanpa kapolda ya sampaikan saja. Kita ganti Kapoldanya," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Gatot menegaskan pencegahan penularan Covid-19 mempunyai peran penting untuk pemulihan ekonomi di Indonesia.

Dengan tidak adanya lagi kasus penularan, otomatis kesehatan masyarakat stabil yang berujung kepada pemulihan ekonomi.

"Kalau kita memotong rantai covid ini. Kesehatan akan pulih. Ekonomi akan bangkit. Ini dikerjakan bersama-sama. Polri bersama-sama TNi dan pemerintah. Melakukan langkah yang persuasi sampai penegakan hukum. Tadi saya sampaikan kepada jajaran, laksanakan tugas dengan serius. Tidak ada yang main. Tidak ada kata jenuh untuk polisi. Ini kegiatan kemanusiaan," terangnya.

Baca: Cerita Diver Ojol Jadi Relawan Ujicoba Vaksin Covid-19

Di sisi lain, ia juga mengharapkan peran tokoh masyarakat bisa ikut berperan aktif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Khususnya untuk mentaati protokol kesehatan.

"Mari kita gunakan masker, mari kita jadikan lifestyle sehari-hari kita. Protokol Covid-19 jelas. Cuci tangan pakai masker, jaga jarak. Itu konsep dasarnya. Masker ini senjata paling penting sekarang. Jangan ada lagi klaster terjadi di internal polri. Dan sosialisasikan ke teman kita," tukasnya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas