Jokowi Ingin 25 Tahun Lagi Indonesia Capai Kemajuan Besar: Kita Harus Jadikan Indonesia Negara Maju
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, 25 tahun lagi Indonesia harus menjadi negara maju.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, 25 tahun lagi Indonesia harus menjadi negara maju.
Meskipun, saat ini, Indonesia dan seluruh negara di dunia tengah dihadapkan pada krisis yang disebabkan pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pidato kenegaraan dalam rangka Sidang Tahunan MPR 2020 jelang HUT ke-75 Republik Indonesia di Gedung DPR/MPR, Jumat (14/8/2020).
"Pada usia ke-75 tahun ini kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country."
"25 tahun lagi pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia negara maju," ujar Jokowi.
Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, Jokowi mengatakan, harus memanfaatkan momentum krisis dan melakukan reformasi fundamental dalam bekerja.
"Kita harus melakukan reformasi fundamental dalam bekerja, kesiapsigaan dan kecepatan kita diuji," ungkap Jokowi.
Kebangkitan Baru untuk Melakukan Sebuah Lompatan Besar
Jokowi mengatakan, Indonesia harus bisa memanfaatkan situasi krisis pandemi Covid-19 untuk melakukan lompatan-lompatan besar.
"Saya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, momen ini harus dimanfaatkan Indonesia untuk membenahi diri secara fundamental.
Melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di segala bidang.
Baca: Jokowi : Pandemi Covid-19 Merubah Cara Kerja dan Seluruh Sektor Kehidupan
Baca: Jokowi: Target Kita Bukan Hanya Lepas dari Pandemi, Tapi Lakukan Lompatan Besar
Mulai dari bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.
"Saatnya kita bajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan besar," ungkap Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyampaikan, bahwa pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada bidang kesehatan.
Melainkan juga berdampak pada sektor perekonomian di seluruh dunia.
Bahkan, perekonomian di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih plus 2,97 persen.
Namun, pada kuartal kedua ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.
Baca: Jokowi: Saatnya Kita Bajak Momentum Krisis untuk Melakukan Lompatan-lompatan Besar
Tak hanya di Indonesia, lanjut dia, ekonomi di negara-negara maju bahkan mengalami minus 17 sampai 20 persen.
Untuk itu, Jokowi menekankan, bahwa kemunduran negara-negara besar ini bisa menjadi menjadi peluang dan momentum bagi Indonesia mengejar ketertinggalan.
"Ibarat komputer perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang."
Baca: Pidato Presiden Jokowi: Kemunduran Negara Besar Jadi Peluang Kita Mengejar
"Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan restart harus melakukan re-booting."
"Semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)