Jokowi Singgung Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 5,32 persen di Sidang Tahunan MPR
"Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32 persen," kata Jokowi
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung pertumbuhan ekonomi RI yang minus 5,32 persen di kuartal ke II tahun 2020.
Hal ini disampaikan Jokowi saat pidato sidang tahunan MPR-RI dan sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020 di Gedung Parlemen MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2020).
"Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32 persen," kata Jokowi.
Baca: Jokowi: Target Kita Bukan Hanya Lepas dari Pandemi, Tapi Lakukan Lompatan Besar
Jokowi menuturkan kondisi tersebut merupakan imbas pandemi terhadap kontraksi di sektor ekonomi yang tak hanya terjadi di Indonesia.
Menurutnya sebanyak 215 negara di dunia turut merasakan masa sulit akibat dihantam pandemi Covid-19.
Baca: Presiden Sebut ada Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III Positif
Mantan Wali Kota Solo ini menyebut, dalam catatan WHO sampai dengan 13 Agustus kemarin, terdapat lebih dari 20 juta kasus di dunia, dengan jumlah kematian 744 ribu jiwa.
"Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19. Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah," jelas Jokowi.