Hasto: PDIP Sudah Biasa Dikepung di Pilkada Surabaya
Menurut Hasto, selama 10 tahun di bawah kepemimpinan kadernya, Tri Rismaharini, Kota Surabaya mengalami banyak kemajuan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan partainya sudah biasa dikepung alias dikeroyok oleh partai politik lain di Pilkada Kota Surabaya, Jawa Timur.
Saat ini, hanya ada satu calon mengemuka yang didukung mayoritas parpol di kota itu, yakni Machfud Arifin. Hanya tersisa PDIP dan PSI yang belum menentukan calon.
Menurut Hasto, selama 10 tahun di bawah kepemimpinan kadernya, Tri Rismaharini, Kota Surabaya mengalami banyak kemajuan.
Baca: Hasto Kristiyanto Sebut PDIP Sudah Biasa Dikepung Dalam Pilkada Surabaya
Padahal, kepungan politis selalu terjadi. Sehingga jika saat ini partainya dikepung banyak pihak, menurutnya, hal biasa saja.
"Sejak lima tahun lalu, kami sudah biasa menghadapi tekanan, kepungan di kota Surabaya. Bahkan sejarah, mengapa ada calon tunggal, tidak terlepas dari lima tahun lalu di Surabaya," kata Hasto saat konferensi pers virtual, Jumat (21/8/2020).
"Saat itu seluruh partai mencoba menggagalkan pencalonan kedua Bu Risma dan Mas Wisnu. Kemudian ada proses di MK yang mengizinkan calon tunggal untuk berhadapan dengan kotak kosong," imbuhnya.
Baca: Tanggapan Pelatih Persebaya Surabaya Mengenai Kegaduhan Isu Naturalisasi Pemain Brasil
Justru karena biasa dikepung demikian tersebut, lanjut Hasto, maka pihaknya akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk Pilkada Surabaya ini.
"Karena itu, kami mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," ucap Hasto.
Hasto juga menyatakan pihaknya sedang melakukan finalisasi nama calon kepala daerah untuk Surabaya dan Provinsi Bali.
Dia mengatakan, partainya telah mengundang DPC PDIP Surabaya untuk penajaman calon yang diusung di Pilkada 2020.
"Kota Surabaya barusan kami melalukan penajaman dengan mengundang dari Surabaya. Sebelumnya, kami sudah mengundang kader internal Surabaya untuk melalukan penajaman pemetaan politik di Surabaya," kata Hasto.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengambil keputusan soal Surabaya, dan akan diumumkan bersamaan dengan Pilkada Bali.
"Bali sudah finalisasi dan keputusan sudah diambil. Kota Surabaya dalam waktu dekat keputusan akan diambil. Pengumumannya nanti akan dilakukan bersama dengan Bali, dengan tema lingkungan kebudayaan untuk mempersiapkan komitmen calon kepala daerah," pungkas Hasto.