Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Singgung Para Koruptor dari Kalangan Elite: Tapi Kebanyakan Mana Ada Rakyat yang Korupsi?

Megawati Soekarnoputri mengaku sedih bila kadernya tertangkap KPK, sebut koruptor pasti dari kalangan elit.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Megawati Singgung Para Koruptor dari Kalangan Elite: Tapi Kebanyakan Mana Ada Rakyat yang Korupsi?
ist
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah gelombang pertama melalui telekonferensi, Jumat (21/8/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sedih bila ada kadernya yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebab, Megawati mengingatkan bila dirinyalah yang mendirikan KPK saat masih menjabat sebagai Presiden RI.

Untuk itu, ia menginginkan agar para calon kepala daerah dari PDI-P, tidak 'bermain-main' saat mengemban tugasnya.

Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan untuk Pengarahan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah Angkatan I 2020 pada Jumat (21/8/2020).

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Baca: Beri Arahan Calon Kepala Daerah, Megawati Contohkan Risma: Mencari Sosoknya Beban Bagi Saya

"Saya sangat sedih kalau dari kalangan PDIP diambil KPK."

"KPK itu saya yang buat loh, jangan lupa loh kalau tidak percaya nanti lihat," ujar Megawati dalam sambutannya secara virtual melalui Kanal Youtube PDI-P, Jumat (21/8/2020).

Selain mendirikan KPK, putri Bung Karno ini juga mengaku mendirikan Mahkamah Konstitusi (MK).

Berita Rekomendasi

Menurutnya, kedua lembaga negara itu ia dirikan untuk mendisiplinkan kalangan pemimpin dan rakyat.

"MK saya buat, KPK saya buat, untuk mendisiplinkan kita, kalangan pemimpin dan rakyat," ujarnya secara gamblang.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan penjelasan saat pengumuman kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). PDIP secara remsi mengumumkan 49 pasangan untuk diusung dalam Pilkada 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan penjelasan saat pengumuman kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). PDIP secara remsi mengumumkan 49 pasangan untuk diusung dalam Pilkada 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Megawati Minta Kader PDIP Tanam 10 Tanaman Pendamping Beras Jika Terpilih Jadi Kepala Daerah

Kendati sudah mendirikan kedua lembaga tersebut, Megawati mengakui bila masih banyak koruptor di negeri ini.

Terlebih, para koruptor itu datang dari kalangan elit yang seharusnya menjadi contoh bagi rakyat.

"Tapi kebanyakan mana ada rakyat yang korupsi? pasti yang korupsi kalangan elit," ujarnya.

Adapun alasan mengapa ia mendirikan KPK, lantaran tetap ada hal yang masih perlu diperbaiki, meskipun mekanisme ketatanegaraan Indonesia sudah makin membaik.

"Kenapa saya mau membuat KPK, karena mekanisme ketatanegaraan Indonesia semakin hari sudah makin tertata, dari sisi ekonomi sudah sangat baik meski perlu diperbaiki," tuturnya.

Presiden kelima Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri dalan sesi wawancara yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/8/2020).
Presiden kelima Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri dalan sesi wawancara yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/8/2020). (Capture YouTube Sekretariat Presiden)

Baca: Megawati Minta Para Calon Kepala Daerah Tiru Kepemimpinan Jokowi dan Bung Karno

Mantan Presiden kelima RI ini mengingatkan agar para calon kepala daerah tidak sombong setelah menjadi kepala daerah.

Menurutnya, niat awal merupakan hal terpenting agar para calon kepala daerah sukses memimpin rakyatnya.

"Kalau untuk harta, jabatan, dan kekuasaan, Anda tidak akan mungkin menjadi dua kali."

"Kami sangat kentara dalam hal itu, karena dalam proses kami memilih pemimpin di daerah, kami selalu memantau gerak kerjanya," ujar Mega.

"Kalau pemimpin hanya mau jadi Bupati atau Wali Kota saja, setelah itu lupa diri, yang ada nanti masuk KPK," tambahnya.

Sosok Tri Rismaharini contoh bagi calon kepala daerah

Sementara, Megawati juga memberikan contoh kepala daerah yang sukses.

Menurutnya, sosok yang ia contohkan kepada para calon kepala daerah dari PDI-P adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Sosok Risma, lanjut Megawati, bisa dijadikan contoh karena dedikasinya yang tinggi kepada rakyat.

Baca: Megawati Akan Buka Sekolah Partai, Ada Pesan Khusus yang Diberikan untuk Calon Kepala Daerah

Bahkan, ia mengaku memiliki beban tersendiri untuk mencari sosok seperti Risma.

Megawati juga menyinggung prestasi Risma yang membanggakan saat menjadi Wali Kota Surabaya.

Seperti membuat Kota Surabaya yang terkenal panas di dunia, bisa diturunkan hingga dua derajat.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) melantik Tri Rismaharini (kiri) sebagai Ketua Bidang Kebudayaan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (19/8/2019). Wali Kota Surabaya itu resmi menjabat sebagai Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan masa bakti 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) melantik Tri Rismaharini (kiri) sebagai Ketua Bidang Kebudayaan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (19/8/2019). Wali Kota Surabaya itu resmi menjabat sebagai Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan masa bakti 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Mencari Ibu Risma menjadi beban bagi saya, luar biasa perjuanganan dan dedikasinya."

"Menjadikan Kota Surabaya yang terkenal panas di dunia, dapat diturunkan dua derajat."

"Itu jangan main-main, suatu pekerjaan yang luar biasa," ujar Megawati dalam sambutannya secara virtual melalui Kanal Youtube PDI-P, Jumat (21/8/2020).

Baca: Megawati Raih Tanda Jasa Medali Kepeloporan, PDIP: Penghargaan yang Membanggakan

Menurutnya, kunci keberhasilan seorang pemimpin adalah dicintai rakyatnya.

Sebab, bila seorang pemimpin dekat dan mau berjuang dari bawah bersama rakyatnya, maka rakyat akan mencintai sosoknya.

"Kalau pimpinannya mau dekat dengan rakyat, berjuang dengan rakyat, mempunyai inspirasi, sangat kreatif."

"Maka pasti akan memungkinkan untuk dapat dilihat dengan rakyat, dicintai oleh rakyat, dan rakyat pasti akan memilih," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas