Megawati Singgung Para Koruptor dari Kalangan Elite: Tapi Kebanyakan Mana Ada Rakyat yang Korupsi?
Megawati Soekarnoputri mengaku sedih bila kadernya tertangkap KPK, sebut koruptor pasti dari kalangan elit.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sedih bila ada kadernya yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebab, Megawati mengingatkan bila dirinyalah yang mendirikan KPK saat masih menjabat sebagai Presiden RI.
Untuk itu, ia menginginkan agar para calon kepala daerah dari PDI-P, tidak 'bermain-main' saat mengemban tugasnya.
Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan untuk Pengarahan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah Angkatan I 2020 pada Jumat (21/8/2020).
Baca: Beri Arahan Calon Kepala Daerah, Megawati Contohkan Risma: Mencari Sosoknya Beban Bagi Saya
"Saya sangat sedih kalau dari kalangan PDIP diambil KPK."
"KPK itu saya yang buat loh, jangan lupa loh kalau tidak percaya nanti lihat," ujar Megawati dalam sambutannya secara virtual melalui Kanal Youtube PDI-P, Jumat (21/8/2020).
Selain mendirikan KPK, putri Bung Karno ini juga mengaku mendirikan Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurutnya, kedua lembaga negara itu ia dirikan untuk mendisiplinkan kalangan pemimpin dan rakyat.
"MK saya buat, KPK saya buat, untuk mendisiplinkan kita, kalangan pemimpin dan rakyat," ujarnya secara gamblang.
Baca: Megawati Minta Kader PDIP Tanam 10 Tanaman Pendamping Beras Jika Terpilih Jadi Kepala Daerah
Kendati sudah mendirikan kedua lembaga tersebut, Megawati mengakui bila masih banyak koruptor di negeri ini.
Terlebih, para koruptor itu datang dari kalangan elit yang seharusnya menjadi contoh bagi rakyat.
"Tapi kebanyakan mana ada rakyat yang korupsi? pasti yang korupsi kalangan elit," ujarnya.
Adapun alasan mengapa ia mendirikan KPK, lantaran tetap ada hal yang masih perlu diperbaiki, meskipun mekanisme ketatanegaraan Indonesia sudah makin membaik.
"Kenapa saya mau membuat KPK, karena mekanisme ketatanegaraan Indonesia semakin hari sudah makin tertata, dari sisi ekonomi sudah sangat baik meski perlu diperbaiki," tuturnya.
Baca: Megawati Minta Para Calon Kepala Daerah Tiru Kepemimpinan Jokowi dan Bung Karno
Mantan Presiden kelima RI ini mengingatkan agar para calon kepala daerah tidak sombong setelah menjadi kepala daerah.
Menurutnya, niat awal merupakan hal terpenting agar para calon kepala daerah sukses memimpin rakyatnya.
"Kalau untuk harta, jabatan, dan kekuasaan, Anda tidak akan mungkin menjadi dua kali."
"Kami sangat kentara dalam hal itu, karena dalam proses kami memilih pemimpin di daerah, kami selalu memantau gerak kerjanya," ujar Mega.
"Kalau pemimpin hanya mau jadi Bupati atau Wali Kota saja, setelah itu lupa diri, yang ada nanti masuk KPK," tambahnya.
Sosok Tri Rismaharini contoh bagi calon kepala daerah
Sementara, Megawati juga memberikan contoh kepala daerah yang sukses.
Menurutnya, sosok yang ia contohkan kepada para calon kepala daerah dari PDI-P adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sosok Risma, lanjut Megawati, bisa dijadikan contoh karena dedikasinya yang tinggi kepada rakyat.
Baca: Megawati Akan Buka Sekolah Partai, Ada Pesan Khusus yang Diberikan untuk Calon Kepala Daerah
Bahkan, ia mengaku memiliki beban tersendiri untuk mencari sosok seperti Risma.
Megawati juga menyinggung prestasi Risma yang membanggakan saat menjadi Wali Kota Surabaya.
Seperti membuat Kota Surabaya yang terkenal panas di dunia, bisa diturunkan hingga dua derajat.
"Mencari Ibu Risma menjadi beban bagi saya, luar biasa perjuanganan dan dedikasinya."
"Menjadikan Kota Surabaya yang terkenal panas di dunia, dapat diturunkan dua derajat."
"Itu jangan main-main, suatu pekerjaan yang luar biasa," ujar Megawati dalam sambutannya secara virtual melalui Kanal Youtube PDI-P, Jumat (21/8/2020).
Baca: Megawati Raih Tanda Jasa Medali Kepeloporan, PDIP: Penghargaan yang Membanggakan
Menurutnya, kunci keberhasilan seorang pemimpin adalah dicintai rakyatnya.
Sebab, bila seorang pemimpin dekat dan mau berjuang dari bawah bersama rakyatnya, maka rakyat akan mencintai sosoknya.
"Kalau pimpinannya mau dekat dengan rakyat, berjuang dengan rakyat, mempunyai inspirasi, sangat kreatif."
"Maka pasti akan memungkinkan untuk dapat dilihat dengan rakyat, dicintai oleh rakyat, dan rakyat pasti akan memilih," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Maliana)