Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Komandan Korps Marinir Bebaskan ABK MV Sinar Kudus Dari Penyanderaan Perompak Somalia

Suhartono menerima kabar bahwa kapal MV Sinar Kudus yang membawa 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) dibajak.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cerita Komandan Korps Marinir Bebaskan ABK MV Sinar Kudus Dari Penyanderaan Perompak Somalia
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi: Ratusan prajurit Marinir TNI AL mendemokan Kolone Senapan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada suatu pagi di tahun 2011 Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono dilantik untuk kedua kalinya sebagai Komandan satuan khusus penanggulangan teror aspek laut Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).

Belum genap sehari menjabat sebagai Komandan Denjaka untuk kedua kalinya, pada malam harinya Suhartono menerima kabar bahwa kapal MV Sinar Kudus yang membawa 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) dibajak.

Malam itu juga Suhartono mengumpulkan para perwira di jajarannya untuk membuat perencanaan cepat terkait informasi tersebut.

Keesokan harinya ia bersama Komandan Korps Marinir TNI AL dipanggil menghadap Kepala Staf Angkatan Laut.

Di sana ia diperintahkan untuk segera menyiapkan pasukan yang akan ditugaskan membebaskan para ABK yang disandera perompak Somalia tersebut.

Baca: Komandan Korps Marinir TNI AL Nilai Perpres Pelibatan TNI Atasi Terorisme Sangat Penting

Pasukan tersebut kemudian bergabung dengan Satgultor 81 Kopassus dalam Satgas Merah Putih yang dibentuk Panglima TNI.

BERITA REKOMENDASI

Ada tiga target utama dalam operasi tersebut.

Pertama adalah membebaskan seluruh WNI yang disandera di kapal.

Kedua merebut kembali MV Sinar Kudus dan membawanya kembali ke perairan Indonesia ataupun melanjutkan perjalanan ke luar negeri sesuai dengan rencana pelayaran sebelumnya.

Baca: Seorang Marinir di Kesatuan Heli Kepresidenan Amerika Serikat Positif Covid-19

"Ketiga, bila diperlukan aksi militer, laksanakan pendaratan ke pantai untuk menunjukan bahwa kita itu punya kedaulatan dan harga diri kita tidak bisa diinjak-injak. Sehingga mau tidak mau TNI harus turun tangan," ungkap Suhartono dalam tayangan Podcast Puspen TNI Episode 7 yang diunggah di kanal Youtube resmi Puspen TNI pada Sabtu (22/8/2020).

Peran Intelijen


Berdasarkan target tersebut, operasi pembebasan sandera itu terbilang sukses karena seluruh sandera berhasil selamat dan kapal melanjutkan pelayaran ke Wa Salala Oman untuk kemudian menuju Rotterdam Belanda.

Di samping kemampuan pasukan khusus antiteror TNI yang terlatih dan mumpuni, faktor lain yang juga penting dalam suksesnya operasi rahasia tersebut adalah peran intelijen.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas