Rencana Bioskop Dibuka, IDI Ingatkan Bukan Saat yang Tepat, Bamsoet: Memperparah Penularan Covid-19
Wacana pembukaan kembali bioskop di tengah pandemi Covid-19 menuai polemik.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Wacana pembukaan kembali bioskop di tengah pandemi Covid-19 menuai polemik.
Diketahui, pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 telah mengkaji rencana pembukaan kembali bioskop.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito pun mengatakan, kajian tersebut telah dilakukan selama beberapa minggu terakhir.
Namun, banyak yang beranggapan saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk kembali membuka bioskop.
Pasalnya, angka penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.
Baca: Soal Rencana Pembukaan Bioskop, Anies Baswedan Diingatkan Agar Tidak Pentingkan Ego Bisnis Semata
Sehingga pembukaan bioskop dikhawatirkan justru hanya akan memunculkan klaster penyebaran Covid-19 baru.
Di DKI Jakarta, bioskop akan dibuka dalam waktu dekar, padahal DKI Jakarta termasuk wilayah dengan kasus penularan Covid-19 tertinggi.
Terkait dengan wacana tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan tanggapannya.
IDI Ingatkan bukan saat yang tepat
IDI mengingatkan pemerintah agar mengkaji secara matang rencana pengoperasian kembali bioskop di pusat-pusat perbelanjaan di wilayah DKI Jakarta.
Pasalnya, pembukaan bioskop dikhawatirkan justru hanya akan memunculkan klaster penyebaran Covid-19 baru di tengah upaya pengendalian Covid-19 oleh pemerintah.
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban mengatakan, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menilai kegiatan opreasional bioskop.
Sebab, hingga saat ini penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.
"Boro-boro menurun, kita sekarang masih banyak kan, kemarin itu 2.300-an lebih (penambahan kasus baru)," kata Zubairi kepada Kompas,com, Kamis (27/8/2020).
Zubairi beranggapan, motif ekonomi lebih kental terasa, alih-alih peningkatan imunitas kesehatan masyarakat di dalam wacana pembukaan bioskop ini.
Sebab, bila tujuan utama pemerinah adalah untuk meningkatkan imunitas yang diperoleh dengan cara menonton film, sebenarnya ada cara lain untuk mendapatkan imunitas tersebut.
"Olahraga minimal 150 menit per minggu, artinya 30 menit per hari atau satu jam per hari itu berarti tiga kali seminggu diimbangi dengan pola makan, konsumsi sayur dan buah-buahan," paparnya.
Namun, jika pemerintah bersikeras menjadikan kebahagiaan sebagai salah satu cara meningkatkan imunitas, maka ada pilihan lain bagi masyarakat untun menonton.
Baca: Pembukaan Bioskop Disebut Bisa Tingkatkan Imunitas, Ahli Epidemiologi : Tak Ada Hubungannya
Yakni dengan mengakses platform penyedia layanan film daring.
Dengan demikian, masyarakat tidak perlu datang ke bioskop untuk mencari kebahagiaan sehingga imunitas mereka meningkat.
Bamsoet sebut pembukaan bioskop bakal memperparah penularan Covid-19
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai penularan Covid-19 akan semakin parah bila bioskop kembali dibuka.
"Rencana tersebut dapat membuka peluang terjadinya klaster penularan baru Covid-19."
"Mengingat masih terus meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia," kata Bambang dalam ketarangan tertulis, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengatakan, bahwa pembukaan bioskop mestinya dilalukan setelah pemerintah bisa memastikan angka kasus Covid-19 mengalami penurunan signifikan.
Pasalnya, di antara penonton bisa saja terdapat orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi membawa virus corona sekalipun protokol kesehatan telah diterapkan.
Baca: Soal Bioskop Dibuka Kembali, Syarat yang Wajib Dipenuhi hingga Kekhawatiran Pakar Epidemiologi
Ditambah lagi, sirkulasi udara yang kurang baik di dalam bioskop karena merupakan ruangan kedap suara.
Untuk itu, Bamsoet meminta pemerintah untuk menggencarkan penelusuran kontak dan tes swab di wilayah-wilayah yang masih memiliki angka kasus Covid019 tinggi.
Hal tersebut bertujuan untuk memastikan angka kasus Covid-19 benar-benar turun secara signifikan.
Dengan begitu, dapat dijadikan pertimbangan untuk membuka kembali layanan bioskop.
"Dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama pengusaha bioskop, bisa memberikan solusi inovatif."
"Seperti membuka penayangan film dengan layar yang dapat ditonton melalui mobil atau kendaraan pribadi masing-masing," ungkapnya.
Baca: Satgas Covid-19: Tahapan Prakondisi Rencana Pembukaan Bioskop Melalui Proses Ketat
Atau bisa juga memudahkan akses masyarakat ke aplikasi film yang sudah ada.
"Ataupun menggunakan aplikasi nonton film yang dapat diakses melalui website atau aplikasi tertentu."
"Sehingga masyarakat tetap dapat menonton film," jelas Bamsoet.
(Tribunnews.com/Dani Prabowo/Rakhmat Nur Hakim)