Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Pendidikan: RUU Cipta Kerja Semangatnya Komersialisasi Pendidikan

Darmaningtyas menilai RUU Cipta Kerja memiliki nilai yang mengarah kepada komersialisasi pendidikan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat Pendidikan: RUU Cipta Kerja Semangatnya Komersialisasi Pendidikan
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Provinsi Jawa Tengah melakukan demo di depan halaman Kantor Dewan Provinsi Jateng yang intinya 'Menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja' yang justru isinya mendegradasi kesejahteraan buruh, Selasa (25/08/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pendidikan, Darmaningtyas menilai RUU Cipta Kerja memiliki nilai yang mengarah kepada komersialisasi pendidikan.

Menurut dia ada beberapa isi pasal dalam RUU Cipta Kerja mengarahkan pendidikan dijadikan alat untuk mendapatkan keuntungan.

"Apa yang dimaksud komersialisasi adalah menjadikan pendidikan itu komoditas yang perdagangkan guna mendapatkan keuntungan. Di sini pendidikan tidak dilihat sebagai proses kebudayaan yang berperan membentuk karakter bangsa melainkan sebagai komoditas yang mendatangkan keuntungan," kata Darmaningtyas dalam webinar Fraksi PKS DPR, Senin (31/8/2020).

Baca: PKS: RUU Cipta Kerja Bakal Persulit Pendirian Sekolah

Darmaningtyas menyoroti soal pemberian kemudahan pelaku usaha dalam mendapatkan perizinan berusaha dari sektor pendidikan dan kebudayaan.

Menurutnya, terjadi pergeseran dalam nilai-nilai pendidikan Indonesia dari berorientasi mencerdaskan bangsa menjadi ladang mencari keuntungan.

"Perubahan frase prinsip pendidikan nirlaba menjadi dapat laba, frase izin pendirian sekolah atau perguruan tinggi menjadi izin pendirian badan usaha dan sentralisasi pendidikan," kata Darmaningtyas.

Menurutnya, melalui RUU Cipta Kerja ada upaya liberalisasi pendidikan. Darmaningtyas mengatakan RUU Cipta Kerja secara perlahan melepaskan dari tanggung jawab negara dari dunia.

BERITA TERKAIT

Dirinya menyontohkan kemudahan masing-masing perguruan tinggi negeri dalam merekrut mahasiswa secara mandiri.

"Seperti seleksi mandiri itu sebetulnya strategi untuk meraih pendapatan yang besar dari mahasiswa, ini semangat dari liberalisasi," ungkap Darmaningtyas.

Padahal menurut Darmaningtyas, pendidikan tidak boleh dilihat sebagai komoditas saja.

Menurutnya pendidikan merupakan bagian paling penting dalam pembentukan karakter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas