Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridwan Kamil Ungkap Relawan Vaksin Diganggu Hoaks

Bio Farma sudah memproduksi 15 vaksin, termasuk vaksin folio, yanf sudah diekspor ke 200 negara. Kerja sama antara Bio Farma

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Ridwan Kamil Ungkap Relawan Vaksin Diganggu Hoaks
TRIBUN JABAR/NAZMI ABDURRAHMAN
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, setelah disuntik vaksin Covid-19 dalam rangkaian uji klinis vaksin dari Cina di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil yakin vaksin akan mengakhiri pandemi Covid-19. Ridwan Kamil memastikan PT Bio Farma (Persero) sudah berpengalaman dalam memproduksi vaksin. Bio Farma sudah memproduksi 15 vaksin, termasuk vaksin folio, yanf sudah diekspor ke 200 negara. Kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac Biotech Ltd., kata Emil, sudah terjalin cukup lama.

"Jadi biofarma produksi vaksin sudah 15 jenis vaksin dari folio dan lain-lain. Sudah diekspor ke lebih 200 negara. Itu sudah kerja sama dengan Sinovac sudah lama. Mereka kayak temenan, ketika ada pandemi Covid karena Tiongkok kena duluan, mereka riset duluan dan berbagi hasil riset ke Bio Farma," ujar Emil melalui diskusi virtual, Kamis (3/9).

Baca: Suami Dilaporkan ke Polisi, Ibunda Atta Halilintar Singgung Nikmat dan Ujian sebagai Keadilan Tuhan

Hingga saat ini, vaksin virus corona buatan Bio Farma-Sinovac sudah memasuki uji klinis tahap tiga. Dari 1.620 relawan yang dibutuhkan sudah ada 1.800 yang mendaftar, yang siap disuntikan vaksin tersebut."Tadinya pada tidak mau daftar karena semua takut hoaks, ini tidak halal lah apa, wah ini panjang. Nah ini karena ketidaktahuan dan provokasi," tutur Emil.

Emil mengatakan hoaks mengenai vaksin cukup mengganggu, dan memengaruhi masyarakat yang enggan menjadi relawan. Sehingga sebagai kepala daerah, Emil memutuskan untuk menjadi relawan, sebagai contoh untuk masyarakat.

"Akhirnya saya memutuskan ikut untuk meyakinkan bahwa kalau pemimpinnya ikut maka saya jadi sumber referensi yang paling valid. Kalau berhasil saya testimoni, kalau gagal saya juga testimoni," kata dia.

Baca: Terjerat Kasus Narkoba, Musisi JH Ditangkap di Hotel Kawasan Sunter, Polisi Temukan Bukti Sabu

Emil bercerita, setelah mengajukan diri jadi relawan, provokasi atau hoaks mengenai vaksin itu pun menurut. Masyarakat pun mulai mau mendaftar sebagai relawan uji vaksin.

"Karena saya gubernur dan kepala gugus tugas maka semua omongan saya jadi referensi. Setelah jadi relawan tingkat provokasi tidak jelas itu jadi turun," tutur Emil.

Berita Rekomendasi

Emil juga sempat mengingat nasehat dari orang tua. Bahwa, sebagai seorang pemimpin, harus mengedepankan masyarakat dalam mendapatkan rezeki.

Baca: Momen Ketika Gideon Tengker Kunjungi Rumah Raffi Ahmad Dua Bulan Lalu, Baru Dipublikasikan Hari Ini

"Dan ini nasehat Ibu saya, kalau ada rezeki itu rakyat di depan, pemimpin di belakang. Tapi kalau ada khawatir, pemimpin yang di depan rakyat yang di belakang. Ini kan khawatir bukan rezeki, bukan lomba-lombaan maka ya udah kita di depan duluan," ucap dia.

Baca: Momen Ketika Gideon Tengker Kunjungi Rumah Raffi Ahmad Dua Bulan Lalu, Baru Dipublikasikan Hari Ini

Emil memaparkan, dengan vaksin diproduksi di Bandung, Jawa Barat, praktis biaya produksi vaksin lebih murah. "Karena produksi di Bandung, harga murah. Jumlahnya bisa kita atur, kita tidak akan dikendalikan oleh barang, kalau barang jadi impor vaksin nanti diatur antar negara itulah hikmah ternyata Allah menakdirkan Bio Farma ada di Jawa Barat," imbuh Emil.

"Di Kota Bandung dan bisa memproduksi sendiri. Mohon doanya, karena ini akan menjadi sebuah kesepakatan bahwa finalnya yaitu vaksin ada maka pandemi bisa kita katakan berakhir," ucap Emil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas