Pendaftaran Hari Pertama Pilkada 2020: Gibran Kendarai Sepeda hingga Calon Petahana Meninggal
Di Solo, Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon wali kota Solo mendaftar di hari pertama.
Penulis: Daryono
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan calon kepala daerah di berbagai daerah mendaftarkan diri di hari pertama pendaftaran pasangan calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Jumat (4/11/2020).
Pendaftaran paslon Pilkada ini berlangsung hingga Minggu (6/9/2020).
Untuk diketahui, dalam Pilkada Serentak 2020 ini diikuti 270 daerah terdiri dari 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Di Solo, Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon wali kota Solo mendaftar di hari pertama.
Baca: Susi Pudjiastuti Beri Dukungan pada Pasangan Juara di Pilkada Pangandaran?
Di sisi lain, hari pertama pendaftaran diwaranai berita duka meninggalnya calon petahana di Halmahera Timur setelah proses pendaftaran.
Berikut rangkuman hari pertama pendaftaran paslon Pilkada 2020 sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
1. Kenakan Kemeja Lurik, Gibran Mendaftar ke KPU Solo
Calon Wali Kota Solo dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka mendaftar sebagai peserta Pilkada Solo 2020 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Jumat (4/9/2020).
Pasangan Gibran-Teguh memulai rangkaian pendaftaran dari Kantor DPC PDIP Solo.
Gibran memilih kemeja lurik Jawa sebagai kostum yang ia kenakan untuk mendaftar Pilkada 2020.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu terlihat mengenakan busana lurik dengan motif hitam putih dipadu dengan celana panjang dan kain jarik.
Ia juga mengenakan ikat kepala berwarna cokelat.
Kostum yang sama juga dikenakan oleh Teguh Prakosa.
Istri Gibran, Selvi Ananda terlihat mendampingi sang suami.
Selvi mengenakan kebaya putih dipadu dengan kain jarik cokelat.
Baca: Gibran Resmi Daftar Pilkada Solo 2020 ke KPU: Kenakan Kemeja Lurik Jawa, Didampingi Selvi Ananda
Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa berangkat mendaftar ke KPU Solo dengan naik sepeda.
Berkas pendaftaran Gibran-Teguh pun dinyatakan lengkap oleh KPU Solo.
"Pasangan telah memenuhi syarat, dokumen persyaratan calon lengkap," ujar Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti.
"Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana tersebut, pendaftaran bakal pasangan calon diterima!," imbuhnya disambut tepuk tangan para tamu.
2. Ricuh di KPU Tangerang Selatan
Ratusan orang pendukung pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, sempat ricuh saat berupaya masuk ke kantor KPU Tangerang Selatan (Tangsel), Jalan Raya Serpong, Setu, Jumat (4/9/2020).
Muhamad dan Saraswati hendak mendaftar sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota pada Pilkada Tangsel 2020.
Ratusan orang relawan dan pendukung Muhamad-Rahayu Saraswati itu berusaha ikut masuk mengiringi proses pendaftaran.
Mereka sempat berteriak memegangi pagar gedung KPU Tangsel meminta masuk.
Aparat kepolisian dan petugas Satpol PP yang berjaga di depan gerbang pun menahannya.
"Ini mau masuk, mau masuk," ujar salah seorang pendukung sambil mengacungkan telunjuknya.
Aparat yang melihat lebih jeli pun mempersilakan beberapa orang berkalung ID card masuk.
Kepala Bagian Operasional Polres Tangsel, AKP Yudi Permadi, mengatakan, pihaknya hanya mengizinkan masuk pasangan calon, ketua dan sekretaris partai pengusung dan pengusung serta petugas penghubung atau liaison officer (LO).
"Yang masuk sesuai yang pakai ID, jadi yang enggak ada ID enggak boleh masuk. Itu kan pendukung ya, jadi mereka pendukung lah, dibatasi, tidak boleh," ujar Yudi di lokasi.
Yudi pun memecah massa dan meminta mereka untuk tidak berkerumun demi mematuhi protokol kesehatan.
"Kita arahkan tidak berkumpul di sini, kita arahkan mereka berdiam di tempat yang kantor-kantor ini tapi tetap menjaga jarak," ujarnya.
Seperti diketahui, Muhamad-Saras diusung oleh PDIP, Gerindra, PSI, PAN dan Hanura.
Baca: Ini Alasan PSI Beri Dukungan ke Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya
Koalisi tersebut menjadi koalisi tergemuk dengan total perolehan kursi DPRD Tangsel sebanyak 23 kursi.
Sedangkan untuk partai non parlemen, Muhamad-Saraswati didukung NasDem, Perindo dan Garuda.
3. Calon Bupati Petahana Meninggal Setelah Mendaftar
Bupati Halmahera Timur yang juga calon bupati petahana dalam Pilkada 2020, Muhdin Ma'bud meninggal dunia.
Muhdin meninggal dunia setelah mendaftar di KPU pada Jumat pagi.
Dikutip dari Kompas.com, Kabag Humas Pemkab Halmahera Timur Yusuf Thalib mengatakan, Muhdin meninggal di RSUD Maba, Kabupaten Halmahera Timur, sekitar pukul 16.00 WIT.
Yusuf menjelaskan, Muhdin bersama pasangannya, Anjar Taher, mendaftar ke KPU pada Jumat pagi.
"Daftarnya pagi tadi karena masih (ada) administrasi dari wakilnya yang kurang, sehingga agak terlambat," kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
"Karena siang setelah Jumat sudah ada kandidat lain daftar, karena keterlambatan itu sehingga, Jumat baru lanjut daftar," tambah Yusuf.
Usai mendaftar, Muhdin membacakan orasi politik di hadapan para pendukungnya.
Sekitar 15 menit berorasi, Muhdin pingsan di panggung.
“Tadi masih sementara orasi langsung pingsan. Sekitar 15 menit tadi baru orasi langsung pingsan,” kata Yusuf lagi.
Tepuk tangan pendukungnya yang berkumpul di sekitar panggung tiba-tiba berhenti.
Mereka kaget jagoannya di Pilkada Halamahera Timur jatuh.
Anjar yang berdiri di samping Muhdin langsung mengangkatnya.
Calon petahana itu langsung dilarikan ke rumah sakit.
Muhdin sempat mendapatkan perawatan selama setengah jam di rumah sakit.
“Saya sendiri tadi yang langsung bawa ke rumah sakit. Sekitar setengah jam di rumah sakit, dokter langsung menyatakan Bupati Muhdin meninggal dunia,” jelas Yusuf.
4. Pasha Ungu Terancam Gagal Jadi Cawagub
Di Pilkada Serentak 2020, Pasha Ungu kembali mencoba peruntungannya dalam ajang pemilihan lima tahun sekali ini.
Pasha maju sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dalam Pilkada 2020.
Ia akan mendampingi mantan Bupati Morowali, Anwar Hafid, yang diusung sebagai calon gubernur.
Sayangnya, usaha Pasha maju di Pilkada Sulteng 2020 terancam gagal.
Sebab, dua partai yang semula mendukung Anwar Hafid-Pasha yaitu PAN dan PPP berbelok.
Kedua partai ini mengalihkan dukungan pada pasangan calon lain, Rusdi Mastura-Mamun Amir.
"Tadi (surat dukungan) dikirimkan melalui WA ke kami, tapi belum sampai. PAN diserahkan ke Supratman, yang PPP tadi bicara ke saya dia perlihatkan (surat dukungan) melalui WA," kata Rusdi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Partai Nasdem di Palu, Kamis (3/9/2020) seperti ditayangkan Kompas TV.
Baca: Formappi: Calon Tunggal di Pilkada Akan Merusak Demokrasi
Dengan berpindahnya dukungan dua partai itu, pasangan Anwar-Pasha terancam batal ikut berkontestasi dalam Pilkada Sulawesi Tengah.
Pasalnya jumlah kursi partai pendukung pasangan tersebut di DPRD Sulawesi Tengah tidak mencukupi syarat minimal untuk mengusung calon.
Pasangan Anwar-Pasha sebelumnya didukung Partai Demokrat, PAN, dan PPP.
Hingga kini, belum ada pernyataan dari kubu Anwar-Pasha soal berpindahnya dua partai tersebut ke kubu lawannya dan kepastian mereka akan maju dalam Pilkada Sulteng 2020.
(Tribunnews.com/Daryono/Sri Juliati) TribunSolo.com/Ryantono) (TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir) (Kompas.com/Kontributor Ternate, Fatimah Yamin)