Pimpinan DPR Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Pembakaran Al-Quran di Swedia dan Denmark
Politikus Partai Golkar itu menyambut baik respons yang diberikan Menteri Luar Negeri, mengecam keras aksi itu.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengecam keras aksi pembakaran dan perobekan kitab suci Al-Quran di Swedia dan Denmark serta publikasi kembali kartun Nabi Muhammad oleh tabloid Charlie Hebdo di Prancis.
Azis meminta masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi atas kejadian itu.
"Saya mengimbau masyarakat khususnya di Tanah Air tidak terpancing dengan tindakan provokatif yang dilakukan sejumlah oknum tidak bertanggung jawab di Swedia, Denmark dan Prancis," kata Azis melalui keterangannya, Sabtu (5/9/2020).
"Pemerintah RI melalui Kemenlu sudah melayangkan kecaman dan protes terhadap aksi tersebut. Kita percaya, Pemerintah Negara Swedia, Denmark dan Prancis dapat segera menjalankan proses hukum yang berlaku di negara tersebut, terhadap para pelaku," imbuhnya.
Politikus Partai Golkar itu menyambut baik respons yang diberikan Menteri Luar Negeri, mengecam keras aksi itu.
Baca: Menlu Kecam Pembakaran Al-Quran dan Publikasi Ulang Kartun Nabi Muhammad
Ia menegaskan Al-Quran dan Nabi Muhammad adalah dua hal yang sangat sakral bagi kaum Muslimin.
"Sehingga tindakan yang dilakukan oleh oknum masyarakat di Swedia dan Denmark, serta tabloid Charlie Hebdo di Prancis tidak bisa diartikan lain selain sebuah provokasi berbahaya yang bisa saja mengancam situasi keamanan dunia," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengecam keras rangkaian aksi penistaan agama yang dilakukan sejumlah negara.
Aksi pembakaran dan perusakan Al Quran di Swedia dan Denmark serta publikasi kembali kartun Nabi Muhammad oleh tabloid Charlie Hebdo dinilai provokatif dan tidak bertanggung jawab.
“Indonesia mengecam keras semua tindakan ini,” kata Menlu dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (4/9/2020).
Selain provokatif dan tidak bertanggung jawab, Menteri Retno mengatakan tindakan tersebut telah melukai ratusan juta umat Muslim di dunia.
Tindakan tersebut juga dapat menyebabkan perpecahan umat beragama.
Padahal saat ini dunia tengah memerlukan persatuan untuk menanggulangi pandemi covid-19.
“Semua tindakan ini bertentangan dengan prinsip dan nilai demokrasi dan berpotensi menyebabkan perpecahan antar umat beragama,” kata Menlu.
Mengutip dari media Swedia, insiden pembakaran Al-Quran di Swedia diduga dilakukan anggota ekstremis sayap kanan.
Akibat aksi pembakaran Al-Quran, kerusuhan pecah di Kota Malmo yang menyebabkan ricuh dan protes massa terhadap kegiatan anti-Islam di kota tersebut pada Jumat (28/8/2020).
Sementara itu, majalah satir Prancis Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad yang diumumkan pada Selasa (1/9/2020).
Mengutip media Perancis penerbitan ulang tersebut untuk menandai dimulainya persidangan penyerangan kantor mereka pada 2015.
"Kami tidak akan pernah tunduk. Kami tidak akan pernah menyerah," tulis editor Laurent "Riss" Sourisseau dalam tajuk rencana penerbitan ulang kartun seperti dikutip dari AFP.