Jakob Oetama Meninggal Dunia, Ganjar Pranowo Ungkap Punya Kesan Mendalam pada Sosoknya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menceritakan kesan mendalamnya saat bertemu Jakob Oetama.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut berbela sungkawa atas meninggalnya pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.
Ganjar mengungkapkan, ia memiliki kesan mendalam pada sosok Jakob Oetama.
"Saya punya kesan yang luar biasa sama beliau," kata Ganjar dalam wawancaranya yang ditayangkan di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (9/9/2020).
Ganjar melanjutkan, kesan tersebut ia dapatkan ketika dirinya menjadi penyelenggara diklat partai dan diminta untuk menjemput Jakob Oetama.
Ganjar yang saat itu baru mulai aktif di PDI Perjuangan dibuat terkesan oleh keramahan Jakob Oetama saat bertemu dengannya.
Baca: 5 Fakta Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama, Sosok Berpengaruh dengan Segudang Prestasi
Menurut Ganjar, ketika bertemu, Jakob Oetama langsung menanyakan namanya dan terus mengajaknya bercerita.
"Waktu itu diminta untuk menjemput Pak Jakob, dan Pak Jakob tanya, 'siapa namamu?', 'Ganjar,' terus cerita."
"Dia ngobrol terus, minta ditemani," kenang Ganjar.
Menurut Ganjar, Jakob Oetama merupakan sosok yang rendah hati dan senang dengan anak muda.
"Orangnya rendah hati, sangat intelek, kebapakan, dan dengan anak muda senang," kata Ganjar.
"Maka turut berduka cita atas meninggalnya Pak Jacob," sambungnya.
Ganjar juga menyebutkan, Jakob Oetama merupakan tokoh media dari zaman ke zaman.
Baca: Jakob Oetama Meninggal Dunia, Kantor Kompas Gramedia Palmerah Akan Jadi Tempat Penghormatan Terakhir
Menurutnya, Jakob Oetama pun telah menjadi saksi hidup perubahan-perubahan besar di Indonesia.
"Beliau tokoh media yang berada pada sekian zaman, sebagai saksi hidup perubahan-perubahan besar di Indonesia dengan korannya yang memang leading di Indonesia, terpercaya, itu sesuatu sikap yang tidak gampang diikuti oleh jurnalis-jurnalis zaman sekarang. Saya kira itu bisa dijadikan contoh," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Jakob Oetama meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading pada Rabu (9/9/2020), pukul 13.05 WIB.
Jakob Oetama mengembuskan napas terakhirnya di usianya yang ke-88 tahun.
Dikutip dari Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Felix Prabowo Salim mengatakan, kondisi awal Jakob Oetama saat masuk rumah sakit sudah mengalami gangguan multiorgan.
Faktor usia dan penyakit komorbid memperburuk kondisi Jakob Oetama.
“Selama perawatan sempat sebenarnya naik turun, di mana selama perawatan hampir lebih dari dua minggu sempat perbaikan dan terjadi penurunan, hanya pada saat-saat terakhir karena faktor usia dan kondisi semakin memburuk akhirnya beliau meninggal,” ujar Felix.
Baca: Golkar Sangat Kehilangan Atas Wafatnya Jakob Oetama
Baca: Karangan Bunga Ucapan Duka untuk Jakob Oetama Berdatangan, ada dari Gubernur Anies Baswedan
Felix memastikan, Pemimpin Umum Harian Kompas tersebut meninggal dunia dalam kondisi negatif Covid-19.
“Kami dua kali melakukan pemeriksaan PCR, swab Covid-19, dan hasilnya negatif,” kata Felix.
Jenazah Jakob Oetama dibawa ke rumah duka di Jalan Sriwijaya 40, Kebayoran Baru, Jakarta untuk mengikuti ibadah misa.
Jenazah kemudian akan disemayamkan di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta.
Rencananya, jenazah dimakamkan Kamis (10/9/2020) besok di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta, Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo/Walda Marison)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.