Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

HUT TNI AL, Kasal Angkat Soal Sistem Senjata Armada Terpadu Hingga Kiprah Operasi Penting

Sejarah telah mencatat, TNI AL telah di antaranya telah berkiprah ketika Indonesia mengembalikan Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi dalam operasi

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in HUT TNI AL, Kasal Angkat Soal Sistem Senjata Armada Terpadu Hingga Kiprah Operasi Penting
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono (tengah). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin ucapara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 TNI Angkatan Laut tahun 2020, di Lapangan Bendera Gedung Utama RE Martadinata Mabesal Cilangkap Jakarta Timur pada Kamis (10/9/2020).

Dalam amanatnya Yudo mengangkat sejumlah hal di antaranya terkait pentingnya Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) hingga kiprah TNI AL dalam operasi-operasi penting.

Yudo mengatakan kekuatan armada kapal perang, pasukan Marinir, pesawat udara, dan pangkalan yang terinitegrasi dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) merupakan keunggulan khas yang dimiliki TNI AL.

Baca: KSAL Pimpin Ziarah ke TMP Kalibata Sebelum Upacara HUT Ke-75 TNI AL

SSAT, kata Yudo, juga merupakan pilar pendukung interoperabilitas trimatra terpadu TNI.

Sekalipun memiliki peran dan fungsi serta kekhasan masing-masing, kata Yudo, seluruh SSAT merupakan satu kesatuan yang utuh dalam melaksanakan tugas pertahanan dan keamanan di laut.

"Sejak kelahirannya pada 10 September 1945 hingga saat ini TNI Angkatan Laut telah memberikan bukti nyata sebagai penyangga utama pertahanan di laut dalam bentuk kehadiran dan pengabdiannya guna mewujudkan kedaulatan laut nusantara serta mengawal keutuhan NKRI sebagai jaminan negara terhadap keselamatan dan kelangsungan hidup bangsa," kata Yudo dalam tayangan Upacara HUT Ke-75 TNI AL di kanal Youtube resmi TNI AL pada Kamis (10/9/2020).

Berita Rekomendasi

Selaras dengan doktrin Jalasveva Jayamahe, kata Yudo, kekuatan TNI Angkatan Laut memiliki karakter yang dipengaruhi oleh medan tugasnya di laut serta karakteristik kekuatan dan kemampuan armada tempurnya.

Baca: TNI AL Luncurkan Kapal Patroli Cepat Karotang-872 dan Mata Bongsang-873, Produksi Dalam Negeri

Salah satu karakter kekuatan Angkatan Laut, kata Yudo, adalah kekuatan militer yang selalu siap diiperasionalkan atau ready force.

Yudo mengatakan hal tersebut diwujudkan dalam bentuk kehadiran di laut, baik pada saat situasi damai, masa krisis, hingga masa perang dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI serta melindungi kepentingan nasional Indonesia dari segala ancaman dan gangguan.

Dihadapkan pada ancaman dan tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, kata Yudo, navy person memiliki makna yang luas yakni kehadiran angkatan laut yang siap dan mampu menjadi jawaban terhadap segala ancaman, gangguan, dan tantangan nyata yang dihadapi bangsa Indonesia.

Yudo menjelaskan, sejarah telah mencatat, TNI AL telah di antaranya telah berkiprah ketika Indonesia mengembalikan Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi dalam operasi Trikora.

"Ketika negara lain mempermasalahkan batas wilayah maritim kita, Angkatan Laut hadir mengamankan setiap batas maritim dan pulau terluar. Ketika KM Sinar Kudus dibajak di Somalia, Angkatan Laut juga hadir membebaskan sandera. Ketika penyebaran narkotika makin marak, Angkatan Laut juga hadir menggagalkan penyelundupan sabu di kapal Sunrise Glory," kata Yudo.

Selain itu ketika negara dilanda covid-19, kata Yudo, Angkatan Laut juga hadir bersama kekuatan nasional lainnya dalam mengatasi pandemi covid-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas