Intan Fauzi: PSBB Total Harus Pikirkan Dampaknya Bagi Masyarakat
Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dibutuhkan kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua pihak secara baik dan benar
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
"Wilayah ini adalah satu kesatuan, sehingga sulit menerapkan zona merah, kuning, hijau sebab Pandemi Corona ini dibawa oleh orang yang menularkan, sehingga zona hijau tidak berarti aman karena perpindahan orang menyangkut keseluruhan wilayah Penyangga," katanya.
"Jangankan antar kelurahan berbeda zona, antar provinsi saja mudah dicapai dan pergerakan orang dapat terus terjadi, sehingga protokol kesehatan ketat adalah yang utama untuk menekan angka penularan. Hal ini juga sangat krusial, agar kebijakan PSBB ini mendapatkan hasil positif sesuai yang diharapkan," dia menambahkan.
Baca: Fakta Bocah Dikubur dengan Pakaian Lengkap, Disiksa Orangtua hingga Tewas dan Warga Kaget Ada Makam
Dikatakan bahwa masyarakat menjadi garda terdepan dalam pengendalian covid-19. Penanganan pandemi ini akan efektif jika masyarakat memahami bahwa penyakit ini nyata, sadar, disiplin, dan pemerintah siap, tegas serta peduli.
"Ini harus dilakukan secara masif menjadi gerakan di Indonesia, bukan hanya slogan dan himbauan," paparnya.
Selain itu, kata Intan, Pemerintah harus bersikap tegas dalam penegakan aturan protokol kesehatan, Aparat pemerintah juga harus memberikan contoh dengan melakukan protokol kesehatan dalam aktifitas mereka sehari-hari.
Selain itu, upaya yang perlu dilakukan adalah proteksi di semua layanan dengan penerapan 3T, yaitu Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (pengobatan) yang lebih tegas lagi: peningkatan upaya preventif dengan penerapan protokol kesehatan dan melibatkan kelompok sosial masyarakat sebagai kontrol menjadi satu prioritas untuk menekan laju penyebaran virus.
"Serta ketersediaan di tempat keramaian antara lain transportasi umum yang memadai termasuk program transportasi: aman, nyaman dan terjangkau harus segera terlaksana, hal ini momentum di saat Pandemi," katanya.
Pandemi Covid 19, menurut Intan, memang menjadi permasalahan kompleks, tidak hanya Kesehatan tetapi juga sosial dan ekonomi.
Penerimaan APBD merosot tajam, dalam beberapa hari terakhir, sentimen negatif pelaku pasar yang ditunjukan dengan anjloknya IHSG paska pengumuman PSBB DKI Jakarta.
"Kebijakan PSBB dengan berbagai pembatasannya di tengah pandemi sungguh membawa dampak bagi kehidupan masyarakat, Misalnya, kolapsnya dunia usaha akibat dari lesunya produktifitasnya dan minimnya penjualan," paparnya.
Dampak covid-19 ini menyebabkan nafas ekonomi sebagian besar dunia usaha termasuk UKM, BUMN dan ekonomi keluarga semakin sulit.
Untuk itu, lanjut Intan, perlu kebijakan ekstrim dari pemerintah guna menyelamatkan ekonomi nasional.
Sektor ekonomi yang paling dibutuhkan masyarakat harus mendapat prioritas, yakni kebutuhan dasar seperti makanan dan kesehatan.
"Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dibutuhkan kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua pihak secara baik dan benar. Diharapkan Indonesia bisa terbebas dari Pandemi, menekan angka penularan dan tidak ada kasus baru konfirmasi positif, serta pelebaran defisit karena kontraksi ekonomi di tahun berikutnya tidak terjadi," ujar Intan Fauzi.