Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

25 Paslon Lawan Kotak Kosong, PPP : Jadi Paslon Pilkada di Era Pemilihan Langsung Cukup Berat

Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan menjadi bakal calon di era pemilihan langsung cukup berat sehingga membuat banyak pihak mengurungkan niatnya.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in 25 Paslon Lawan Kotak Kosong, PPP : Jadi Paslon Pilkada di Era Pemilihan Langsung Cukup Berat
Warta Kota
Pasangan ini berhasil keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang periode 2018 - 2023 melawan kotak kosong. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 terdapat 25 pasangan calon (paslon) yang akan melawan kotak kosong atau merupakan paslon tunggal.

Angka paslon tunggal tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi mengatakan siklus tersebut sudah diprediksi oleh pihaknya.

Menurutnya untuk menjadi bakal calon di era pemilihan langsung dirasa cukup berat sehingga membuat banyak pihak mengurungkan niatnya.

"Ya siklus itu sudah kita prediksi sejak awal melihat fenomena demokrasi kita. Karena untuk menjadi paslon pilkada itu cukup berat di era pemilihan langsung," ujar Awiek, begitu ia disapa, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (15/9/2020).

Wasekjen PPP Achmad Baidowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (15/12/2019).
Wasekjen PPP Achmad Baidowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (15/12/2019). (Taufik Ismail)

Banyak pula yang mengurungkan niatnya maju mencalonkan diri karena harus melepas jabatan terdahulunya.

Awiek menilai tidak banyak yang berani mengambil resiko jika tidak terpilih nantinya.

Berita Rekomendasi

"Terlebih ada ketentuan anggota DPR, DPD, BPK, ASN, harus mundur jika maju pilkada. Maka hal ini membuat mereka tidak berani ambil resiko," jelasnya.

Namun, politikus PPP tersebut juga menegaskan bahwa menjadi bakal calon dalam kontestasi politik memanglah tidak mudah.

Terutama karena banyaknya aspek yang meliputi dan harus dipertimbangkan sebelum maju.

"Selain itu untuk menjadi calon pilkada tidak ringan. Harus memiliki popularitas, elektabilitas, kapasitas dan didukung kekuatan finansial untuk biaya pemenangan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, perpanjangan masa pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 telah berakhir.

Dalam perpanjangan masa pendaftaran itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat ada tiga bakal pasangan calon (paslon) yang mendaftar.

Tiga bakal paslon yang mendaftar di masa perpanjangan itu yakni H Soekirman dan Tengku Muhammad Ryan Novandi yang diusung oleh NasDem, PKS, dan PAN.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas