Dibentak Senior saat Ospek Online Unesa, Maba asal Nganjuk akan Dikunjungi Pihak Kampus
Pihak Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berencana mengunjungi mahasiswa baru (maba) yang dibentak oleh seniornya saat PKKMB atau ospek.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berencana mengunjungi mahasiswa baru (maba) yang dibentak oleh seniornya saat Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru (PKKMB) atau ospek.
Berdasar potongan video yang beredar, mahasiswi tersebut dibentak oleh beberapa senior lantaran tak memakai ikat pinggang.
Kepala Humas Unesa, Vinda Maya menyebut pihak kampus akan bersilaturahmi ke kediaman mahasiswi tersebut.
"Besok (Rabu) pagi, pihak Fakultas Ilmu Pendidikan bersama jajarannya akan ke Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, ke rumah mahasiswa baru yang ada di video tersebut," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (14/9/2020).
"Besok akan silaturahmi," imbuh Vinda.
Baca: Pernyataan Resmi Pihak Unesa Soal Viral Video Ospek Online di Medsos
Vinda menyebut semua pihak akan dirangkul secara kekeluargaan.
"Jadi ibaratnya ini kan masalah keluarga, kita lagi punya anak, kemudian bertengkar, yang kita lakukan ya merangkul agar tidak terulang kembali," ungkap Vinda.
Memberi Pendampingan Psikologis pada Panitia
Sementara itu, Vinda juga menyebut pihak Unesa akan memberi pendampingan psikologis bagi para panitia yang menjadi bahan perbincangan di media sosial.
"Kami akan fokus memberikan konseling kepada para panitia," ungkap Vinda.
Vinda mengungkapkan para panitia mendapat begitu banyak tekanan dari warganet di media sosial.
"Sejumlah mahasiswa diserbu dan diserang di Twitter, bahkan ada yang diancam," ungkap Vinda.
"Mereka juga sangat tidak mengira akan menjadi seperti ini," imbuhnya.
Baca: Selain Nelayan, 3 Orang Pers Mahasiswa Juga Ditangkap Akibat Aksi Tolak Tambang Pasir di Makassar
Pendampingan psikologis akan diberikan segera kepada para panitia PKKMB tersebut.
"Malam ini para dosen psikologi di Unesa akan memberi terapi online secara kognitif, baik individu ataupun kelompok," ujarnya.
Vinda menyebut, pendampingan akan dilakukan untuk memulihkan kondisi psikis para panitia.
"Tapi kami belajar banyak dari kejadian ini, semua pihak berjanji agar kejadian semacam ini tidak terulang," ungkap Vinda.
Adapun Vinda menyebut, panitia yang berada di dalam video viral tersebut rata-rata masih duduk di semester tiga.
Live YouTube
Sementara itu Vinda menyebut pelaksanaan PKKMB FIP Unesa disiarkan langsung melalui kanal YouTube FIP UNESA.
"Dari tujuh fakultas, ada empat fakultas yang melakukan live YouTube," ujar Vinda.
Dalam tracing yang dilakukan pihak kampus, pembentakan pada mahasiswa baru tidak terjadi di seluruh fakultas.
"Kami tracing hanya terjadi di FIP, kami menyayangkan kejadian tersebut, ini evaluasi bagi kami," ungkap Vinda.
Baca: Hingga Desember, Siswa Dapat Subsidi Kuota 35 GB per Bulan, Mahasiswa 50 GB
Vinda menyebut pihak kampus ingin menjalankan PKKMB dengan suasana humanis dan edukatif.
"Kami ingin sesuai dengan konsep merdeka belajar," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui potongan video PKKMB FIP Unesa 2020 ramai setelah diunggah akun Twitter @skipberat.
Video tersebut bedurasi 30 detik.
Dalam unggahan video tersebut terlihat mahasiswi baru dibentak oleh senior.
Maba tersebut diduga tidak memakai ikat pinggang.
"Ikat pinggang diperlihatkan," pinta panitia.
"Nggak ada kak," jawab peserta MKKMB.
"Nggak dibaca tata tertibnya?" bentak panitia yang lain.
Baca: Heboh Chat Grup WhatsApp, Mahasiswa Kaya Diduga Berlomba Meniduri Mahasiswi Termiskin di Kampus
Kemudian maba tersebut meminta maaf.
Kejadian ospek online Unesa pun memantik respons warganet.
Banyak yang menyangkan hal itu terjadi.
Pihak Unesa Sayangkan Kejadian
Sementara itu Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan MKes menyayangkan kegiatan tersebut.
"Kami menyayangkan kejadian tersebut namun juga mengakui adanya kesalahan dalam koordinasi pelaksanaan PKKMB pada salah satu fakultas di Unesa," ungkap Nurhasan melalui pernyataan resmi yang diterima Tribunnews.com, Selasa (15/9/2020).
Baca: VIRAL Mahasiswa UNESA Lakukan Sidang Skripsi Online Via WhatsApp Video Call karena Wabah Corona
Mengenai Iangkah penanganan terkait hal tersebut, pihak Unesa menyebut bersama pimpinan kemahasiswaan dari Fakultas terkait telah memberikan evaluasi sekaligus bimbingan kepada mahasiswa yang bersangkutan.
"Seluruh masalah yang ada akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan," imbuhnya.
Sementara itu poin selanjutnya menyebut Unesa mendukung pelaksanaan PKKMB guna menambah wawasan terkait dunia kampus untuk mahasiswa baru agar cepat beradaptasi dalam menyukseskan pembelajaran di lingkup Pendidikan Tinggi tanpa adanya aksi kekerasan dalam bentuk apapun.
"Sehingga, diharapkan dapat tercipta lingkungan institusi pendidikan yang kondusif dan aman demi terciptanya lulusan yang berkualitas," ungkap Nurhasan.
Lebih lanjut, Unesa menjadikan kejadian ini sebagai catatan evaluasi penting yang diharapkan menjadi masukan untuk perbaikan dalam pengelolaan kegiatan kemahasiswaan ke depan.
"Kami mengucapkan terima kasih atas semua perhatian berupa kritik ataupun saran kepada Unesa."
"Kondisi ini dapat dilihat sebagai kecintaan masyarakat pada institusi pendidikan," ungkap Nurhasan.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)