Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER NASIONAL: Ahok Bongkar Kebobrokan BUMN | Profil Nasaruddin Umar, Kandidat Ketua Umum MUI?

Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir, dari Ahok yang membongkar kebobrokan BUMN hingga profil Nasaruddin Umar.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in POPULER NASIONAL: Ahok Bongkar Kebobrokan BUMN | Profil Nasaruddin Umar, Kandidat Ketua Umum MUI?
Kolase YouTube BNPB Indonesia/Instagram @basukibtp
Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir, dari Ahok yang membongkar kebobrokan BUMN hingga profil Nasaruddin Umar. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir.

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, membongkar bobroknya BUMN.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, disebut menjadi kandidat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca: POPULER NASIONAL: Jokowi Tanggapi Soal PSBB hingga Arief Poyuono Merasa Gagal Urus Partai Gerindra

Dirangkum Tribunnews, berikut daftar berita populer nasional:

1. Ahok Bongkar Kebobrokan BUMN

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. (Instagram @basukibtp/Tribunnews)

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, membongkar bobroknya BUMN.

Selain perusahaan yang ia pimpin, yaitu Pertamina, Ahok juga membongkar bobroknya Perum Percetakan Uang RI (Peruri).

Berita Rekomendasi

Dikutip dari akun YouTube POIN, Ahok awalnya menyebutkan tugasnya di Pertamina adalah sebagai seorang eksekutor.

"Saya ini seorang eksekutor, bukan pengawas sebetulnya. Komisaris di BUMN itu sebetulnya ibarat neraka lewat, surga belum masuk," katan Ahok.

Lebih lanjut, Ahok menyarankan agar Kementerian BUMN dibubarkan saja.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: Ahok Kritik Pertamina, Suhadi: Tidak Ada yang Salah

2. Masker Scuba dan Buff Disebut Kurang Ampuh Cegah Covid-19

masker scuba tidak disarankan.
masker scuba tidak disarankan. (GRID.ID)

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan penggunaan masker scuba dan buff kurang ampuh untuk mencegah virus corona (Covid-19).

Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 secara virtual di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Ia mengatakan, masker scuba dan buff hanya memiliki satu lapisan dan bahan yang tipis.

Wiku pun menyarankan untuk menggunakan masker yang lebih berkualitas untuk mencegah Covid-19.

"Masker scuba atau buff ini adalah satu lapis saja dan terlalu tipis."

"Sehingga kemungkinan untuk tembus, tidak bisa menyaring, itu lebih besar," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: DPR: Larangan Penggunaan Masker Scuba dan Buff Perlu Segera Disosialisasikan kepada Masyarakat

3. Fraksi PSI Akui Mengkritik Anies Tak Secara Personal

Anies Baswedan dapat ultimatum dari Politisi PSI William Aditya Sarana, Bakal ada cara lebih keras.
Anies Baswedan dapat ultimatum dari Politisi PSI William Aditya Sarana, Bakal ada cara lebih keras. (Kolase Kompas.com/Warta Kota)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, menyebut melayangkan kritik kepada Gubernur Anies Baswedan tidak pernah secara personal.

Hal tersebut dikatakannya saat menjadi pembicara dalam cara Indonesia Lawyers Club, dilansir dari tayangan YouTube ILC, Rabu (16/9/2020).

Sebelumnya aktivis lingkungan, Geisz Chalifah, yang juga pendukung Anies Baswedan menyebut PSI kerap kali memberikan kritikan tajam kepada Anies terkait kebijakannya.

"Apa sih yang kalian katakan ketika Anies Baswedan mengatakan ada Corona di Jakarta? kalian bully habis - habisan," terangnya.

"Apa sih yang kalian katakan ketika Anies ingin melaksanakan PSBB kalian bully habis-habisan, bikin segala macam video bikin segala macam narasi, di mana letak bahwa anda mendahulukan kemanusiaan?" ujarnya lagi.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: POPULER Aktris Oh In Hye Meninggal Dunia | Keluarga Ralat Kabar Penyebab Ade Firman Hakim Meninggal

4. Perkembangan Kasus Djoko Tjandra

Djoko Tjandra diserahkan ke Kejaksaan Agung.
Djoko Tjandra diserahkan ke Kejaksaan Agung. (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memonitor perkembangan perkara Djoko Tjandra yang melibatkan Jaksa Pinangki Sirna Malasari dan eks politikus Partai NasDem, Andi Irfan Jaya.

Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, mengatakan pihaknya akan memantau kasus tersebut sampai tuntas.

Menurutnya, bila ada temuan dugaan keterlibatan politisi lain dalam perkara tersebut, KPK kata Nawawi bisa langsung mengusutnya.

“Jika ada nama-nama lain yang didukung oleh bukti-bukti yang ada, memiliki keterlibatan dengan perkara-perkara dimaksud, baik perkara Djoko Tjandra maupun perkara PSM, tapi tidak ditindaklanjuti (Kejagung atau Polri) maka KPK berdasarkan pasal 10A ayat (2) huruf (a) dapat langsung menangani sendiri pihak-pihak yang disebut terlibat, terpisah dari perkara yang sebelumnya disupervisi,” kata Nawawi kepada wartawan, Rabu (16/9/2020).

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: Diduga Ada King Maker di Kasus Djoko Tjandra, KPK Usut Keterlibatan Politisi Lain

5. Profil Nasaruddin Umar

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Nasaruddin Umar.
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Nasaruddin Umar. (YouTube BNPB Indonesia)

Nasaruddin Umar disebut menjadi kandidat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Nama imam besar Masjid Istiqlal Jakarta ini mencuat seiring rencana MUI meggelar Musyawarah Nasional (Munas) X pada 25-28 November.

Dalam Munas tersebut beragendakan pemilihan kepengurusan baru periode 2020-2025 dan memilih Ketua Umum MUI yang sebelumnya diemban Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Lalu siapa sosok Nasaruddin Umar?

Baca selengkapnya di sini>>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas