Nadiem Makarim: Guru PAUD Harus Dorong Peningkatan Gizi Anak Didiknya
Nadiem Makarim menegaskan pentingnya kompetensi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus memahami asupan gizi anak didiknya.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan pentingnya kompetensi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus memahami asupan gizi anak didiknya.
Nadiem Makarim mengatakan Kemendikbud bakal meningkatkan pengetahuan tentang pemberian gizi serta pola asuh.
"Tenaga pendidik PAUD harus sensitif gizi. Selain itu harus mampu mendorong stimulasi, baik terkait pola makan, pola asuh maupun santitasi," ucap Nadiem pada Webinar Komitmen Konvergensi Cegah Stunting Melalui Peningkatan Pelayanan PAUD, Rabu (23/9/2020).
Baca: Nadiem Makarim: PAUD Bakal Difungsikan untuk Turunkan Angka Stunting
Langkah ini dilakukan Kemendikbud untuk menekan angka stunting di Indonesia.
Menurutnya, saat ini angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi.
Kompetensi guru PAUD dibutuhkan untuk membantu sosialiasi mengenai gizi yang baik, agar anak-anak terhindar dari stunting.
"Persoalan stunting bukan hanya masalah kesehatan dan gizi buruk, tapi juga masalah kemanusiaan yg membutuhkan komitmen kita bersama," ujar Nadiem.
Baca: Mendikbud Nadiem Makarim: Tidak Ada Sama Sekali Kebijakan Penghapusan Mata Pelajaran Sejarah
Kemendikbud menempatkan penanggulangan stunting sebagai salah satu program utama.
Menurutnya, anak usia dini merupakan investasi yang paling bernilai tinggi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Investasi pada usia dini merupakan investasi yang bernilai paling tinggi. Tumbuh kembang anak menentukan kehidupan mereka selanjutnya," ujar Nadiem.
Menurut Nadiem, sumbangsih semua pihak dibutuhkan untuk pengentasan stunting di Indonesia.
Termasuk bantuan dari guru PAUD.