Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Menjaga Ketahanan Nasional di Tengah Pandemi? Ini Penjelasan Lemhanas

Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menjelaskan, ada sejumlah aspek yang harus dipenuhi Pemerintah dalam upaya mejaga stabilitas

Editor: Sanusi
zoom-in Bagaimana Menjaga Ketahanan Nasional di Tengah Pandemi? Ini Penjelasan Lemhanas
TRIBUN/DANY PERMANA
Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo berbincang dengan redaksi Tribunnews secara virtual di Kantor Lemhanas, Jakarta, Rabu (23/9/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menjelaskan, ada sejumlah aspek yang harus dipenuhi Pemerintah dalam upaya mejaga stabilitas Ketahanan Nasional di tengah situasi akibat pandemi Covid-19.

Aspek-aspek tersebut di antaranya ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan negara yang erat dipengaruhi kondisi demografi bangsa Indonesia.

Aspek-aspek ini, kata Agus, harus dikelola menggunakan konsep Trigatra agar stabilitas Ketahanan Nasional bisa dijaga secara efektif.

Baca: Tepis Isu Kebangkitan PKI, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo: Komunisme di Dunia Itu Sudah Mat

Baca: Lemhanas RI Gembleng 1.270 Tenaga Pendidik Secara Virtual

"Ketahanan Nasional itu adalah sebuah outcome, hasil totalitas kumulatif. Di Lemhanas kita mempunyai aspek-aspek untuk kita analisis, namanya Trigatra," kata Agus Widjojo kepada Tribunnews.com di kantornya, Jakarta, Rabu (23/9/2020).

Aspek-aspek Trigatra meliputi kondisi geografis, kekayaan alam, dan demografi kependudukan bangsa Indonesia.

Gatra yang pertama membahas tentang modal dasar atau takdir yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia.

Berita Rekomendasi

Seperti letak geografis dan sebuah fakta bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan.

"Kita ditakdirkan untuk hidup di dalam negara yang berbentuk negara kepulauan. Ini berbeda dengan negara kontinental. Negara kontinental kita jalan kaki saja, kita punya saudara di mana-mana itu bisa kita jangkau. Kalau negara kepulauan itu harus menyebrangi perairan," ucap Agus.

Agus menjelaskan, letak geografis ini menjadikan pertimbangan pertahanan nasional di tengah situasi Covid-19 berbeda dari negara-negara lainnya.

Gatra yang kedua, bangsa Indonesia ditakdirkan memiliki kekayaan alam yang melimpah.

Menurut Agus, kelayakan alam ini harus dimanfaatkan dan dikelola dengan baik agar sumber kekayaan alam itu bermakna dan bisa dinikmati secara konkrit oleh masyarakat Indonesia.

"Ketiga adalah demografi. Populasi penduduk manusia yang menghuni negara itu. Kurang lebih 260 jutaan. Karakteristiknya terdiri dari Kebhinekaan. Berbagai macam suku, agama, bahasa. Ini memberikan tantangan dalam penanganan Covid-19," katanya.

"Demografi ini manusia, yang punya akal pikiran dan punya hati dinamis. Pikiran itu ingin diwujudkan yang bisa saja pikiran yang berkumpul di satu komponen masyarakat berbeda dengan pikiran yang lain," tutur dia.

Agus menjelaskan, dari komponen masyarakat yang berbeda terkadang menimbulkan sebuah friksi.

Menurutnya, ini merupakan bagian dari dinamika kondisi demografi bangsa Indonesia yang berimplikasi pada aspek-aspek yang perlu dipertahankan di tengah situasi Covid-19 saat ini.

"Ketahanan nasional hanya akan bisa baik dan efektif kalau masing-masing ketahanan di dalam aspek, misalnya ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan itu bisa kita kelola dengan baik dan menjadi efektif," pungkas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas