Wakil Dubes RI di Moskow Dorong Peran Mahasiswa dalam Diplomasi Indonesia-Rusia
peran mahasiswa dalam pengembangan hubungan Indonesia dan Rusia sangat besar.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM - Kuasa Usaha Ad Interim/Wakil Duta Besar RI di Rusia, Azis Nurwahyudi mengungkapkan peran mahasiswa dalam pengembangan hubungan Indonesia dan Rusia sangat besar.
Menurutnya mahasiswa merupakan salah satu aset dalam diplomasi kedua negara, karena mahasiswa sebagai aktor second track diplomacy yang berhubungan langsung dalam kerangka people-to-people contact.
“Prospek kerja sama terbuka luas dan mahasiswa sebagai ujung tombaknya,” kata Azis Nurwahyudi dalam keterangannya, Kamis (24/9/2020).
Indonesia dan Rusia sendiri telah memiliki hubungan yang sudah lama.
Pada tahun 2020 kedua negara memperingati 70 tahun hubungan diplomatik.
Dalam webinar yang diselenggarakan KBRI Moskow, Azis Nurwahyudi mengatakan kerja sama bidang pendidikan, sosial dan budaya kedua negara sangat penting untuk lebih mendekatkan hubungan kedua bangsa.
Baca: Kapal Selam Nelayan Nuklir Tercanggih Rusia
Misalnya yang dilakukan Alfachreza Azure, mahasiswa Indonesia program S2 Hubungan Internasional dari RUDN University yang menyampaikan peran mahasiswa sebagai jembatan hubungan bangsa Indonesia dan Rusia.
Menurut Alfachreza Azure, mahasiswa Indonesia di Rusia berperan aktif dalam diseminasi informasi mengenai Indonesia kepada masyarakat setempat.
"Termasuk melalui kegiatan budaya, baik yang diselenggarakan oleh mahasiswa itu sendiri, perguruan tinggi maupun terlibat dalam kegiatan KBRI Moskow," kata Alfachreza.
Hubungan kedua negara sempat mengalami dinamika. Pada tahun 1950-1960-an banyak sekali mahasiswa Indonesia yang kuliah di Rusia atau Uni Soviet saat itu.
Pada periode akhir tahun 1960-an hingga tahun 1995 tidak tercatat adanya pengiriman mahasiswa dari Indonesia ke Rusia.
Baru mulai tahun 1996 terdapat kembali mahasiswa Indonesia yang kuliah di Rusia hingga saat ini.
"Pada tahun ini tercatat 550 orang mahasiswa Indonesia yang tersebar di 33 kota di Rusia. Sebagian besar dari mahasiswa Indonesia tersebut adalah penerima beasiswa pemerintah Rusia," kata Wakil Dubes RI.
Svetlana Banit, seorang Indonesianis yang merupakan dosen Fakultas Ketimuran di St. Petersburg State University, mengulas pengajaran Bahasa Indonesia di St. Petersburg.
Menurut Svetlana Banit, Bahasa Indonesia diajarkan di universitas tersebut sejak 65 tahun yang lalu hingga sekarang. Mahasiswa dan akademisi juga berperan dalam mendekatkan hubungan kedua bangsa.
"Mahasiswa kami sangat berminat dan antusias belajar dan bahkan ingin ke Indonesia,” kata Svetlana.
Terdapat mahasiswa warga Rusia yang mempelajari Indonesia, termasuk Bahasa Indonesia di sejumlah perguruan tinggi di Rusia.
Perguruan tinggi tersebut adalah St. Petersburg State University di St. Petersburg, Institute of Asian and African Studies (Moscow State University) dan Moscow State Institute of International Relations (MGIMO University) di Moskow, dan Kazan Federal University di Kazan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.