500 Ribu Petani Terdampak Covid-19 Dapat Program Pemberdayaan
Total bantuan program senilai Rp197 miliar akan kami salurkan untuk turut mendukung peningkatan kualitas hidup para petani
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bertepatan Hari Tani Nasional, sebanyak 500 ribu petani rentan terdampak pandemi Covid-19 di 44 kabupaten di 15 provinsi di Indonesia mendapatkan dukungan program pemberdayaan melalui program Better Life Farming.
Program ini berupa paket lengkap perlindungan tanaman, pelatihan peningkatan keahlian pertanian, serta edukasi dan penyediaan alat kontrasepsi modern bagi petani perempuan senilai Rp 197 miliar yang disiapkan oleh Bayer Indonesia dan akan dijalankan selama 2 tahun mulai 2020-2021.
Total bantuan program senilai Rp197 miliar akan kami salurkan untuk turut mendukung peningkatan kualitas hidup para petani sehingga mereka bisa terus berkontribusi positif bagi industri pertanian Indonesia,” ungkap Direktur Bayer Indonesia, Mohan Babu, Jumat (25/9/2020).
Di program ini Bayer Indonesia melibatkan Mercy Corps Indonesia sebagai mitra strategis.
Menandai peluncuran program ini dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Presdir Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, Direktur Bayer Indonesia, Mohan Babu, dan Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis, disaksikan langsung Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo.
Baca: Momen Hari Tani Nasional, Saat Berkolaborasi untuk Petani Sejahtera
“Pandemi Covid-19 berpotensi menimbulkan krisis pangan baik secara global maupun nasional. Artinya, saat ini menjaga ketahanan pangan memiliki peran yang sama pentingnya dengan meningkatkan kesehatan masyarakat," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dia menambahkan,petani memiliki peran besar dalam membantu memastikan ketersediaan bahan pangan dalam negeri.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif Bayer melalui program ‘Better Life Farming’, yang tak hanya membekali para petani dengan produk pertanian yang dibutuhkan, tetapi juga pembekalan keahlian dan kesehatan yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia,” ujarnya.
Sektor pertanian berperan signifikan menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan-II 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) , PDB pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan-II 2020 (q-to-q). Bahkan, bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sektor ini tetap berkontribusi positif 2,19% (y-on-y).
Pertumbuhan ini didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk dari sektor pertanian.
Ketika virus Corona mewabah, para petani mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen sehingga menyebabkan menurunnya pendapatan mereka yang berdampak tidak tercukupinya modal kerja untuk membeli sarana pertanian pada musim tanam berikutnya.
Baca: BPOM Take Down 48 Ribu Iklan Obat Ilegal Selama Pandemi Covid-19
Para petani juga terkendala mendapatkan kebutuhan tanam (seperti bibit, pupuk, pestisida) secara tepat waktu akibat terganggunya rantai suplai selama pandemi.
Presiden Direktur Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, mengatakan, hingga 2030 mendatang, Bayer menargetkan program ini bisa menjangkau 100 juta petani di negara-negara berkembang, dengan memberikan akses terhadap inovasi terbaik, pengetahuan yang relevan, serta kemitraan.
Di Indonesia, di periode 2020-2021, Bayer menyasar 500.000 petani - termasuk di dalamnya 100.000 perempuan petani, yang rentan terdampak Covid-19 di 44 kabupaten dan 15 provinsi agar mampu terus berdaya dan berkarya.
Provinsi cakupan program ini meliputi DI Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.