Sosok 9 Wanita yang Pernah Jadi Istri Soekarno, Ada yang Bertahan Puluhan Tahun dan Seumur Jagung
Hingga saat ini, masih beredar banyak sekali teori dan gosip berapa jumlah istri Soekarno, namun 9 perempuan ini dicatat dalam sejarah
Penulis: Eko Sutriyanto
Bagi Soekarno, itu merupakan pernikahan keduanya.
Inggit juga berstatus sebagai istri dari Haji Sanusi, seorang pengusaha yang aktif di organisasi Sarekat Islam.
Soekarno yang merupakan mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng, cikal-bakal Institut Teknologi Bandung (ITB), tinggal di rumah Haji Sanusi dan Inggit.
Menurut buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1965), karena tinggal serumah, Inggit dan Soekarno lama kelamaan akhirnya jatuh cinta.
Padahal, mereka sama-sama masih berstatus menikah.
Soekarno akhirnya nekat tetap meminta izin kepada suami Inggit Garnasih, H Sanusi untuk menikahi Inggit Ganarsih.
Baca: ANRI Bakal Cek Keaslian Surat Nikah dan Cerai Bung Karno dengan Inggit Garnasih
Setelah mendapatkan izin, Soekarno menikahi wanita yang lebih dikenal dengan nama Ibu Inggit ini pada tahun 1923.
Soekarno cerai dari Oetari, begitu pula Inggit bercerai dari H Sanusi yang sering bepergian karena sibuk.
Umur Soekarno masih 21 tahun, sementara Inggit berusia 33 tahun.
Berdasarkan buku "Bung Karno Panglima Revolusi" karya Peter Kasenda terbitan tahun 2014, Inggit adalah sosok perempuan yang selalu ada dalam masa sulit Bung Karno.
Soekarno pernah mendekam di Penjara Banceuy di Bandung, lalu dipindahkan ke Sukamiskin.
Selama itulah Inggit terus mendukung suaminya tersebut, baik secara moral maupun materi.
Bahkan Inggit juga kerap menjadi perantara bagi suaminya yang berada di penjara dengan para aktivis pergerakan nasional lainnya.
Ketika Soekarno diasingkan ke Ende, Flores sejak 1933, lalu diasingkan ke Bengkulu sejak 1938, Inggit selalu setia menemani.
Pernikahan Soekarno dan Inggit tidak dikaruniai anak.
Selama pengasingan di Bengkulu, Soekarno akhirnya bertemu dan jatuh cinta dengan seorang perempuan bernama Fatmawati.
3. Fatmawati
Soekarno yang saat itu masih beristri Inggid, Soekarno yang berusia 42 tahun menikahi Fatmawati yang saat itu berusia 20 tahun.
Fatmawati menikah dengan Soekarno 1 Juni 1943.
Dalam buku Fatmawati Sukarno, The First Lady karya Arifin Suryo Nugroho, Fatmawati mengatakan, hanya akan menyetujui pinangan Bung Karno jika ia bercerai baik-baik dengan Inggit.
Setelah itu, Soekarno menceraikan Inggit karena sang istri tak sudi dimadu.
Fatmawati lahir di Bengkulu pada 05 Februari 1923 merupakan anak seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu bernama Hasan Din dan istrinya Siti Chodijah.
Saat di Bengkulu, Bung Karno menjadi seorang guru dan anggota Muhammadiyyah.
Sejak ia berada di bangku sekolah dasar, Fatmawati sudah aktif berorganisasi sebagai anggota Nasyiatul Aisyah, sebuah organisasi yang berada dibawah naungan Muhammadiyyah.
Saat Soekarno jadi Presiden Indonesia, Fatmawati lah yang menjadi Ibu Negara.
Pasangan ini dikaruniai lima orang anak, yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Fatmawati merupakan istri Presiden Soeakrno yang paling dikenal karena dia yang berjasa dalam menjahit bendera Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
Meski masih beristrikan Fatwati, Soekarno meminta izin untuk bisa kembali menikah sosok perempuan bernama Hartini.
Soekarno menyampaikan keinginan itu tepat dua hari setelah Fatmawati melahirkan Guruh Soekarno Putra, Soekarno meminta izin dari Fatmawati untuk menikahi Hartini.
Keinginan Soekarno menikahi Hartini membuat kandas pernikahan dengan Ibu Fat yang telah berlangsung 12 tahun.
Dalam kondisi sakit hati, Fatmawati pergi menemui Inggit untuk meminta maaf karena pernah “merebut” Soekarno darinya.
Dia bahkan mencium kaki Inggit sambil menangis. Inggitpun membalas dengan pelukan dan tangis haru.
4. Hartini
Soekaeno akhirnya mampu merebut hari Hartini, sosok yang dikenal Soekarno saat meresmikan teater Ramayana di Candi Prambanan.
Lewat perantara, Sukarno mengirimkan sepucuk surat cinta dengan nama samaran Srihana.
“Ketika aku melihatmu untuk pertama kali, hatiku bergetar,” demikian kata Srihana alias Soekarno.
Perkawinan mereka berlangsung sederhana dan tertutup di Istana Cipanas pada Juli 1953.
Hartini disebut sebagai tipikal wanita Jawa yang berbakti kepada suami meskipun dimadu.
Dalam memoarnya, Rachmawati, putri ketiga Bung Karno dari Fatmawati, mengenang Hartini dengan tekun dan setia melayani Soekarno sampai detik terakhir kehidupan sang Presiden.
Ketika dipinang oleh Soekarno, status Hartini adalah janda dengan lima orang anak.
Ketika mereka akhirnya menikah, kala itu Hartini berusia 29 tahun.
Karena saat itu Fatmawati telah dikenal luas sebagai Ibu Negara, Hartini mendapat banyak sekali kritikan dari media dan aktivis wanita yang lebih membela Fatmawati.
Pernikahannya harus dia bayar mahal dengan nama baik yang tercoreng.
Dari Soekarno, Hartini melahirkan dua anak, yakni Taufan Soekarnoputra dan Bayu Soekarnoputra.
Wanita itu terus mendampingi Soekarno dalam keadaan suka dan duka, bahkan meski dia mengetahui bahwa setelah dia Soekarno masih mendekati banyak wanita lain.
Dia berhasil mempertahankan pernikahannya dengan Soekarno.
Di pangkuan wanita inilah Soekarno mengehembuskan nafas terakhirnya pada 21 Juni 1970.
5. Kartini Manoppo
Kartini Manoppo adalah istri kelima yang dinikahi Soekarno pada tahun 1959.
Bung Karno jatuh cinta pada Kartini karena melihat sebuah lukisan.
Lukisan yang objeknya tidak lain dan tidak bukan adalah Kartini.
Kartini yang sempat menjadi pramugari Garuda Indonesia.
Wanita asal Bolaang ini memang datang dari keluarga terdidik dan terhormat.
Hal tersebut membuat Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Soekarno.
Bung Karno dan Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki.
Mereka beri nama Totok Suryawan Sukarno yang lahir pada tahun 1967.
6. Haryati
Haryati adalah seorang penari istana sekaligus staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian.
Karena profesinya itu, Haryati menjadi dekat dengan sang proklamator.
Soekarno pun terus menerus berusaha memikat hati Haryati yang kala itu berusia 23 tahun.
Pernikahan Soekarno dan Hayati berlangsung pada 21 Mei 1963.
Namun, pernikahan mereka hanya berlangsung selama 3 tahun.
Soekarno menceraikan Haryati karena alasan tidak ada kecocokan antara keduanya.
Ketika itu pula, Soekarno tengah dekat dengan Ratna Sari Dewi.
7. Ratna Sari Dewi (Naoko Nemoto)
Ratna Sari Dewi merupakan wanita asal Jepang yang dilahirkan di Tokyo 6 Februari 1940 dengan nama asli Naoko Nemoto.
Ketika menikah dengan Sang Proklamator, Dewi tengah menginjak usia 19 tahun.
Namun menjelang redupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan hidup selama 10 tahun di Perancis. Pada 1983, Dewi kembali ke Indonesia.
Namun setelah perceraiannya dengan Soekarno dia pergi ke berbagai negara seperti Swiss, Perancis dan Amerika Serihat.
Pada 2008, Dewi memutuskan untuk menetap di Shibuya, Jepang.
Soekarno dan Dewi memiliki puteri tunggal yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.
8. Yurike Sanger
Soekarno bertemu Yurike pada tahun 1963 dan kala itu Yurike masih berstatus sebagai pelajar SMA.
Meski rentang usia antar keduanya cukup jauh namun hal itu tidak menyurutkan niat Soekarno untuk memberi perhatian pada Yurike.
Dia mengirimi sang gadis belia surat cinta dan bahkan menghadiahinya dengan kalung hingga akhirnya mereka berdua menikah pada tahun 1964.
Pernikahan mereka berjalan singkat karena pada 1967 Bung Karno dimakzulkan secara de facto sebagai presiden.
Ketika itu Soekarno meminta Yurike untuk minta cerai karena kondisi Soekarno yang kurang baik.
Maka mereka berdua bercerai baik-baik.
9. Heldy Djafar
Gadis kelahiran Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini masih berusia 18 tahun ketika Soekarno menikahinya, sementara Soekarno sendiri telah berusia 65 tahun.
Dia merupakan istri kesembilan dari Soekarno.
Pernikahan mereka hanya bertahan beberapa tahun.
Heldy sempat meminta cerai karena situasi Indonesia dan posisi politik Bung Karno makin tidak menentu.
Namun Bung Karno bersikeras bahwa hanya maut yang bisa memisahkan mereka.
Akhirnya, Heldi yang kala itu berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansya Noor.
Demikianlah beberapa kisah cinta dari Sang Proklamator.
Beberapa dari kisah cinta itu bertahan selama berpuluh tahun hingga akhir hayat.
Namun beberapa lainnya hanya seumur jagung.
Hingga saat ini, masih beredar banyak sekali teori dan gosip tentang berapa banyak jumlah istri Soekarno.
Namun, sepanjang yang dicatat sejarah, sembilan wanita inilah yang pernah mengisi hidup Sang Putera Fajar. (Grid.Id/Wartakotalive.com/Kompas)