Mengenang Hari Kelahiran Mendiang Pendiri Kompas Jakob Oetama, Ini 89 Kutipan Bijaknya
Mengenang hari kelahiran Jakob Oetama, inilah sederet kata-kata bijak mendiang pendiri Kompas Gramedia Group.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Mengenang hari kelahiran Jakob Oetama, inilah sederet kata-kata bijak mendiang pendiri Kompas Gramedia Group.
Tanggal 27 September merupakan hari bersejarah bagi Jakob Oetama lantaran itu adalah hari di mana ia dilahirkan.
Untuk diketahui, salah satu pendiri Harian Kompas ini lahir di Magelang pada 27 September 1931.
Namun, belum sempat merayakan ulang tahunnya pada hari ini, Pak JO (sapaan akrabnya) mengembuskan napas terakhirnya pada 9 September 2020 lalu.
Pemakaman dilangsungkan pada tanggal 10 September 2020 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.
Tanggal 27 September 2020 juga bertepatan dengan ultah ke-10 t r ibun medan.
Mendiang Jakob Oetama dikenal sebagai orang yang bersahaja dan lekat dengan kemanusiaan.
Beberapa kutipan kata-katanya sangat menginspirasi.
Bahkan di kantor Kompas Gramedia, beberapa kutipan Jakob Oetama dibingkai apik dan dipajang karena dirasa bisa membangkitkan semangat para jurnalis Kompas Gramedia.
Ada satu istilah yang sering diucapkan Jakob Oetama yang sangat menginspirasi banyak orang, yakni 'Providentia Dei'.
'Providentia Dei' adalah sebuah kata yang kerap diselipkan oleh sosok Jakob Oetama kala mengisahkan perjalanan hidupnya.
Hal itu terutama dalam membesarkan Kompas Gramedia.
Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama. (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)
Pada kata tersebut terselip makna kerendahan hati, bahwa ada campur tangan Ilahi dalam setiap usahanya, dan rasa syukur tiada akhir.
"Hidup ini seolah-olah bagai sebuah kebetulan-kebetulan, tapi bagi saya itulah Providentia Dei, itulah penyelenggaraan Allah," ujar Jakob Oetama.
Selain itu, masih ada sejumlah kutipan yang keluar dari ide-ide sang pendiri Kompas Gramedia ini.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini kutipan kata-kata bijak inspiratif Jakob Oetama.
"Bekerja itu bukan mencari nafkah namun ekspresi diri"
(Dikutip dari postingan Facebook Kompasiana menyambut ulang tahun Jakob Oetama, 27 September 2018)
"Kita tidak butuh orang pintar, kita butuh orang jujur"
(Dikutip dari postingan media sosial KompasTV, memperingati ulang tahun ke-84 Jakob Oetama)
"Pers dan wartawan itu gurunya masyarakat di tengah kebingungan dan tunggang langgangnya perubahan"
(Dikutip dari Instagram Kompas Gramedia)
"Kesuksesan tidak diraih dengan cara-cara tidak etis... melainkan dengan mengembangkan diri dalam rel-rel etika meraih sukses. Yakni mengembangkan sikap dan semangat meraih sukses lewat perjuangan keras yang keluar dari dalam diri sendiri. Tidak melihat ke luar tetapi ke dalam"
(Tulisan Jakob Oetama di balik sampul buku Menjaga Api, karya Agung Adiprasetyo)
"Ambisi harus dimiliki tapi harus bersikap ugahari, jangan ambisius. Dua kalimat itu harus dibangun dan dipupuk terus setiap orang yang ingin sukses"
(Jakob Oetama dalam peluncuran buku 'Menjaga Api', karya Agung Adiprasetyo)
"Pohon yang kita tanam berbuah mekar, berkembang sehingga jadi berkat yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang"
(Tulisan Jakob Oetama ketika Kompas Gramedia berusia 50 tahun)
"Semua berawal dari cita-cita besar, bukan kuatnya modal"
(Dikutip dari gerai.kompas.id)
Pemimpin Umum Kompas, Jakob Oetama, saat menyampaikan pidato sambutan dalam Syukuran Kompas Gramedia 2012 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/2/2012). (RADITYA HELABUMI)
"Mayat hanya bisa dikenang tetapi tidak akan mungkin diajak berjuang. Perjuangan masih panjang dan membutuhkan sarana, di antaranya lewat media massa"
(Kutipan di balik keputusan Jakob Oetama menandatangani surat perjanjian 5 Februari 1978 agar Harian Kompas bisa terbit kembali setelah dibredel)
"Hidup adalah rentetan pertanggungan jawab"
(Intisari, januari 1965)
“Janganlah kita kerdil. Kita sulit, orang lain lebih sulit. Janganlah kita pasif dengan sekitar. Selalu beriteraksi dengan lingkungan masyarakat”
(Dikutip dari Kompas Gramedia)
“Pendidikan tidak hanya menghasilkan anak-anak muda yang punya ilmu. Tetapi juga tahu untuk apa ilmunya”
(Dikutip dari Kompas Gramedia)
“Saya mau teamwork, karena saya tidak tahu semuanya. Kalau saya tahu semuanya, saya tidak perlu teamwork”
(Dikutip dari Kompas Gramedia)
Berikut 89 kutipan Pak Jakob Oetama:
OB OETAMA
1. “Peranan pokok media untuk mencari dan menghadirkan makna dari peristiwa atau masalah.” ~ Jakob Oetama
2. “Jatidiri keberhasilan adalah kerja sama.” ~ Jakob Oetama
3. “Dengan bekerja tidak maksimal, kita sendiri mendegradasi talenta kemampuan.” ~ Jakob Oetama
4. “Kita berikan apa yang terbaik dari kita, dan karena itu kerja bersama menjadi ibadah bersama.” ~ Jakob Oetama
5. “Bekerja tidak hanya mencapai kesuksesan karier, namun harus menjaga kejujuran dan integritas.” ~ Jakob Oetama
6. “Bekerja adalah berupaya dengan segenap akal budi, untuk memenuhi tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.” ~ Jakob Oetama
7. “Kita bekerja dengan saling menghormati dan saling bersinergi.” ~ Jakob Oetama
8. ”Bisnis memang bertujuan untuk mencari keuntungan dan menciptakan lapangan kerja tetapi butuh profesionalitas, tidak kolusif, dan etis.” ~ Jakob Oetama
9. “Kesuksesan orang, besar maupun kecil, adalah hasil kerja sama.” ~ Jakob Oetama
10. “Setiap kali ada perubahan, tetapi setiap kali juga ada kesempatan.” ~ Jakob Oetama
11. “Membaca ada jarak, memberi kita untuk bersikap kritis, reflektif, berpikir.” ~ Jakob Oetama
12. “Bekerja dalam bidang apa pun sesungguhnya adalah interaksi, kombinasi yang kreatif antara intelek dan hati.” ~ Jakob Oetama
13. “Justru itulah makna hidup, menghadapi tantangan.” ~ Jakob Oetama
14. “Bekerja sendiri mungkin saja hasilnya tidak sesempurna jikalau kita mengerjakannya bersama-sama.” ~ Jakob Oetama
15. “Empat sikap dasar yang penting dalam bekerja: Kerja tidak setengah-setengah, kerja sama tim, karya yang dihasilkan, bergulat di lapangan.” ~ Jakob Oetama
16. “Iman silakan sesuai dengan hati nurani kita.” ~ Jakob Oetama
17. “Kunci keberhasilan adalah rasa syukur dan totalitas dalam bekerja dan kebersamaan, saling peduli.” ~ Jakob Oetama
18. “Hidup ini adalah providentia dei.” ~ Jakob Oetama
19. “Arogansi merupakan permulaan dari langkah mundur profesi.” ~ Jakob Oetama
20. “Teguh dalam persoalan, tetapi lentur dalam cara.” ~ Jakob Oetama
21. “Tidak merasa miskin di antara orang kaya, tidak merasa kaya di antara orang miskin.” ~ Jakob Oetama
22. “Koran itu bersosok, punya personality, bukan selembar kertas.” ~ Jakob Oetama
23. “Semua berawal dari cita-cita besar, bukan kuatnya modal.” ~ Jakob Oetama
24. “Pengabdian kepada kebenaran dan kepentingan umum, prinsip dasar jurnalisme.” ~ Jakob Oetama
25. “Pers dan wartawan itu gurunya masyarakat di tengah kebingungan dan tunggang-langgangnya perubahan.” ~ Jakob Oetama
26. “Bekerja bukan hanya bertujuan mencari nafkah saja, tetapi sebagai pengabdian manusia kepada tuhannya, kepada sesama manusia, kepada masyarakat, bangsa, dan negara.” ~ Jakob Oetama
27. “Saat sukses kita bersyukur, saat gagal kita bersyukur.” ~ Jakob Oetama
28. “Sesungguhnya, kekayaan dan kebahagiaan sejati ada di dalam rasa syukur.” ~ Jakob Oetama
29. “Saya mau teamwork, karena saya tidak tahu semuanya.” ~ Jakob Oetama
30. “Yang lemah dikuatkan, yang kuat memberikan dukungan.” ~ Jakob Oetama
31. “Janganlah pasif dengan dunia dan lingkungan kita sendiri.” ~ Jakob Oetama
32. “Salah satu unsur esensial pokok yang harus dikerjakan dalam pekerjaan adalah pelayanan.” ~ Jakob Oetama
33. “Etika merupakan bagian integral dari suatu usaha ekonomi.” ~ Jakob Oetama
34. “Setiap ada tantangan, setiap kali pula kita harus merespons dengan kerja tim.” ~ Jakob Oetama
35. “Sikap dasar, falsafah, dan orientasi kita yang benar adalah, berdoa, bekerja, dan belajar.” ~ Jakob Oetama
36. “Nguwongke, dihargai sebagai sosok, sebagai pribadi, apa pun kerjanya apa pun kontribusinya.” ~ Jakob Oetama
37. “Instrumen pemasaran nomor wahid tetaplah mutu produk itu sendiri.” ~ Jakob Oetama
38. “Bekerja keras, dalam tim yang sinergik, merupakan keharusan.” ~ Jakob Oetama
39. “Tahu diri, harga diri, terutama dapat dipercaya, itulah modal yang tidak lekang oleh gegap gempitanya perubahan.” ~ Jakob Oetama
40. “Tidak bekerja setengah-setengah, jujur masalah keuangan maupun dalam menyikapi keadilan, serta peduli terhadap sesama.” ~ Jakob Oetama
41. “Perusahaan, selain tempat mencari nafkah, tempat mengembangkan diri melalui prestasi.” ~ Jakob Oetama
42. “Kalau bekerja dalam team work, maka kekurangan yang satu akan diperkaya yang lain.” ~ Jakob Oetama
43. “Manfaatlah, manfaat untuk masyarakat luas, untuk kepentingan bersama sebagai bangsa, menjadi pertimbangan yang utama.” ~ Jakob Oetama
44. “Kejujuran, kerja keras, jangan ngomong saja, tetapi lakukan, get things done.” ~ Jakob Oetama
45. “Usaha kami sebagai bagian dari ikut serta membangun sebuah Indonesia dalam lingkup kecil bagian dari cita-cita besar Indonesia yang didasarkan atas kesamaan kemanusiaan Indonesia, heterogenitas Indonesia yang beragam.” ~ Jakob Oetama
46. “KG ikut serta berusaha terus-menerus menjadikan Indonesia lebih baik.” ~ Jakob Oetama
47. “Jujur, bekerja tuntas, tegas, tetapi juga punya hati.” ~ Jakob Oetama
48. “Bekerja senantiasa merupakan refleksi ibadah.” ~ Jakob Oetama
49. “Tampilkanlah kelebihan dan kekurangan orang, bukan kekurangannya.” ~ Jakob Oetama
50. “Kita melihat makna hidup dalam bekerja.” ~ Jakob Oetama
51. “Yang terus-menerus kita lakukan ialah upaya, selebihnya kita sisakan secercah ruangan untuk pasrah.” ~ Jakob Oetama
52. “Mutu produk ditentukan oleh mutu pekerjaan dalam keseluruhan prosesnya.” ~ Jakob Oetama
53. “There is no journey’s end!” ~ Jakob Oetama
54. “Orang bekerja baik karena kita senang melakukan setiap tugas kita dengan sebaik-baiknya.” ~ Jakob Oetama
55. “Setiap kita bertemu bersama, kita sanggup menggali pembaruan inspirasi dan motivasi.” ~ Jakob Oetama
56. “Bersama-sama, kita menjadi saling memperkuat dan saling merangsang kelebihan-kelebihan dalam diri kita.” ~ Jakob Oetama
57. “Komitmen kalau tidak disertai konsistensi bukan komitmen namanya.” ~ Jakob Oetama
58. “Suara hati dan budi luhur harus menyertai dalam kita beragama.” ~ Jakob Oetama
59. “Semua adalah penyelenggaraan Ilahi. Tak ada yang namanya koinsidensi atau kebetulan.” ~ Jakob Oetama
60. “Bersama berkarya dalam working community, bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga mengembangkan diri, bakat, dan kemampuan masing-masing.” ~ Jakob Oetama
61. “Kita harus proaktif menangkap perubahan zaman.” ~ Jakob Oetama
62. “Kejujuran mengembangkan sikap bekerja yang tidak setengah-setengah.” ~ Jakob Oetama
63. “All out, dan terus-menerus me-ngangsu kawruh.” ~ Jakob Oetama
64. “Apakah artinya tanah air kalau tidak ada lingkungan alamnya?” ~ Jakob Oetama
65. “Dengan bersyukur, sebenarnya kita melakukan refleksi lalu melihat diri sendiri.” ~ Jakob Oetama
66. “Bersyukur itu menurut saya kok suatu sikap hidup yang amat sangat agamis, tetapi sekaligus kreatif dan produktif.” ~ Jakob Oetama
67. “Media itu pengamat yang punya komitmen terhadap kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara.” ~ Jakob Oetama
68. “Oleh pekerjaannya, pers itu mata rantai berkembangnya lembaga-lembaga modern.” ~ Jakob Oetama
69. “Peranan media: menjelaskan duduknya perkara membuka dialog, mengontrol, menangkap tanda dan isyarat.” ~ Jakob Oetama
70. “Media massa sebagai business of attention, seberapa jauh boleh berebut perhatian?” ~ Jakob Oetama
71. “Keteladanan seseorang menjadi keharusan.” ~ Jakob Oetama
72. “Kita bersatu, Indonesia maju.” ~ Jakob Oetama
73. “Dalam industri kreatif, modal banyak, ide kurang.” ~ Jakob Oetama
74. “Kita senantiasa kritis, mengkritik with understanding.” ~ Jakob Oetama
75. “Tetap kritis dan korektif dengan cara santun.” ~ Jakob Oetama
76. “Menulis itu menyampaikan gagasan kepada orang lain, artinya mengajar.” ~ Jakob Oetama
77. “Usaha itu disebut berhasil kalau penerusnya bisa melanjutkan dan mengembangkannya ketika para perintis dan pendirinya sudah tak ada.” ~ Jakob Oetama
78. “Ngemong, bukankah kata kunci manajemen bisnis juga?” ~ Jakob Oetama
79. “Kekayaan itu hasil bekerja yang secara rasional dibuat lebih.” ~ Jakob Oetama
80. “Media massa menjadi lembaga penting bagi ekspresi aspirasi masyarakat.” ~ Jakob Oetama
81. “Keindonesiaan merupakan resultan aktif dan dinamis dari pertemuan dan dialog budaya yang terakumulasi dalam faham Pancasila.” ~ Jakob Oetama
82. “Kesenian itu mengatasi waktu, lebih langgeng dari manusia.” ~ Jakob Oetama
83. “Pekerjaan jurnalistik adalah mobilisasi ide.” ~ Jakob Oetama
84. “Bersyukur dan berterima kasih!” ~ Jakob Oetama
85. “There's no angel in the world.” ~ Jakob Oetama
86. “Organik yang organis, organis yang organik.” ~ Jakob Oetama
87. “Kita dalam karya bersama harus mampu melampaui kelemahan-kelemahan individual kita.” ~ Jakob Oetama
88. “Permulaannya adalah sikap dasar peduli, di mana hak milik berfungsi sosial.” ~ Jakob Oetama
89. “Pelayanan harus cerdas, tepat sasaran, penuh keterbukaan, dan harus selalu dilakukan cek dan ricek.” ~ Jakob Oetama
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)