Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Minat Masyarakat Tinggi, Ini Kata Pengamat Soal Efektivitas Program Kartu Prakerja di Tengah Pandemi

Pengamat Ekonomi Anton Agus Setyawan menjelaskan soal efektivitas program kartu prakerja di tengah pandemi.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Minat Masyarakat Tinggi, Ini Kata Pengamat Soal Efektivitas Program Kartu Prakerja di Tengah Pandemi
Youtube Tribunnews.com
Pengamat Ekonomi dari UMS Anton Agus Setyawan saat berbincang dalam program Panggung Demokrasi 'Efektivitas Kartu Pra Kerja di Tengah Pandemi dan Ancaman Resesi' bersama Tribunnews, Selasa (29/9/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Pendaftaran program Kartu Prakerja yang diinisasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperoleh animo yang tinggi di masyarakat.

Tercatat pada 25 September 2020 pukul 09.00 WIB, jumlah pendaftar melalui situs program Kartu Prakerja mencapai 30.044.167 orang.

Angka itu menunjukkan tingginya minat masyarakat dengan hampir enam kali lipat dibandingkan dengan kuota penerima tahun 2020.

Sedangkan dari 30 juta masyarakat itu, terdapat 5.480.918 orang yang telah berhasil menerima Kartu Prakerja.

Artinya, sekitar 98 persen dari total kuota pada 2020 yakni 5.597.183 orang tercapai.

Program Prakerja dari Pemerintah. Pemerintah sudah membuka gelombang IV program prakerja meski gelombang sebelumnya masih berjalan dan belum selesai.
Program Prakerja dari Pemerintah. Pemerintah sudah membuka gelombang IV program prakerja meski gelombang sebelumnya masih berjalan dan belum selesai. (Surya/Tribun)

Baca: 227.818 Penerima Kartu Prakerja Gelombang 1-5 Dicabut Kepesertaannya, Ini Penyebabnya

Lantas apakah Kartu Prakerja ini menjadi efektif diterapkan di tengah pandemi?

Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Anton Agus Setyawan menjelaskan soal efektivitas program kartu prakerja di tengah pandemi.

Berita Rekomendasi

Anton menilai, secara prinsip dan konsep, program Kartu Prakerja memiliki dampak positif.

Sebab dalam pelatihannya, program ini sesuai dengan kebutuhan para pencari kerja maupun mereka yang ingin meningkatkan kompetensinya.

"Memang ketika kita dalam konteks mencari pekerjaan baru, saya kira jenis pelatihan seperti ini perlu dikembangkan."

Pengamat Ekonomi dari UMS Anton Agus Setyawan saat berbincang dalam program Panggung Demokrasi 'Efektivitas Kartu Pra Kerja di Tengah Pandemi dan Ancaman Resesi' bersama Tribunnews, Selasa (29/9/2020).
Pengamat Ekonomi dari UMS Anton Agus Setyawan saat berbincang dalam program Panggung Demokrasi 'Efektivitas Kartu Pra Kerja di Tengah Pandemi dan Ancaman Resesi' bersama Tribunnews, Selasa (29/9/2020). (Youtube Tribunnews.com)

Baca: Bocoran Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 10 dan Penyebab 227 Ribu Peserta Dicabut Kepesertaannya

"Sisi positifnya, mereka meningkatkan profesionalisme," ujar Anton saat berbincang dalam program Panggung Demokrasi 'Efektivitas Kartu Pra Kerja di Tengah Pandemi dan Ancaman Resesi' bersama Tribunnews, Selasa (29/9/2020).

Kemudian, bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19 seperti terkena PHK, program ini juga dinilai tepat sasaran.

Dalam survei kecilnya, Anton melihat ada perusahaan yang berinisiatif mendaftarkan para pekerjanya yang terpaksa dirumahkan akibat pandemi.

Menurutnya, pertanggungjawaban seperti ini menjadikan Program Kartu Prakerja tepat sasaran.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas