Kemenparekraf Beri Stimulus untuk Gairahkan Industri Penerbitan di Masa Pandemi Covid-19
Stimulus tersebut berupa bantuan pembelian buku kepada penerbit yang berminat menerbitkan 100 karya terpilih program “Nulis dari Rumah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya menggairahkan kembali industri penerbitan yang lesu akibat pandemi Covid-19.
Direktorat Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf memberikan stimulus kepada penulis dan penerbit melalui program "Nulis dari Rumah".
"Sebagai bentuk upaya menggairahkan kembali industri penerbitan, maka dibutuhkan stimulus dari pemerintah," ujar Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Digital dan Industri Kreatif Ricky J Pesik dalam webinar, Senin (5/10/2020).
Stimulus tersebut berupa bantuan pembelian buku kepada penerbit yang berminat menerbitkan 100 karya terpilih program “Nulis dari Rumah.
Baca: Kembangkan Minat Baca, Gerakan Literasi #AkuBaca Donasikan Buku untuk Pojok Budaya Panggungharjo
Karya ini dalam bentuk buku cetak maupun elektronik yang sudah dikompilasi dan diedit sehingga menjadi 2 naskah buku, masing-masing berisi 50 cerpen dan 50 esai.
"Harapannya dengan diluncurkan buku para pemenang ini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih jauh bagi para penulis dan para pelaku industri kreatif lainnya," tutur Ricky.
Buku kumpulan cerpen berjudul, “Pesan Penyintas Siang” diterbitkan oleh Mekar Cipta Lestari Publisher (MCL Publisher); dan antalogi esai berjudul “Saatnya Menjadi Bangsa yang Tangguh” diterbitkan Pustaka Obor Indonesia.
Kemenparekraf membeli 1.200 eksemplar dengan masing-masing 600 eksemplar cerpen dan 600 eksemplar esai.
Buku ini untuk dibagikan kepada para pemenang, tim kurasi, lembaga negara, perpustakaan dan forum taman bacaan secara gratis.
Seperti diketahui, berdasarkan survei Ikapi pada bulan April 2020 mengenai dampak covid-19, 95,9 persen penerbit mengalami penurunan penjualan dan 25 persen penerbit menghentikan produksi buku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.