Massa dan Polisi Berpelukan Setelah Bentrok Satu Jam di Kawasan Harmoni, Berikut Kronologinya
Massa yang mengarah ke Istana Negara tersebut diadang oleh tim gabungan dari kepolisian dan TNI.
Editor: Hasanudin Aco
"Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," kata massa yang tertahan.
Perwakilan massa tampak tengah bernegosiasi dengan polisi agar diizinkan lewat.
"Kita heningkan suasana, kita berdoa, kita mau negoisasi dengan Kapolres. Mari berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa agar kita diperbolehkan," kata salah satu orator.
Pukul 14.50 : Bentrok karena tak diizinkan lewat
Namun karena tak diizinkan untuk lewat menuju Istana Negara, massa akhirnya terlibat bentrok dengan aparat sekitar pukul 14.50 WIB.
Bentrokan dimulai saat tiba-tiba lemparan botol mulai terjadi dari arah mahasiswa mengenai aparat yang sedang berjaga.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Hal ini membuat massa mahasiswa yang menggunakan jaket almamater dari berbagai universitas kocar-kacir berhamburan.
Polisi yang sudah mengerahkan warter canon dan juga tembakan gas air mata langsung bergerak maju. Gas air mata pun diarahkan ke tengah massa.
Massa berhamburan. Polisi terus menembakkan gas air mata hingag berita ini ditulis.
Sementara mahasiswa kocar-kacir ke arah Monas, Jalan Juanda, hingga Patung Kuda.
Selain pasukan Brimob, polisi juga menggunakan mobil pengurai massa untuk memecah kerumunan.
Namun walau sudah ditembakan, batu dan beling tetap saja dilemparkan oleh massa.
Pukul 15.38 : Polisi pukul mundur massa ke Jalan Suryo Pranoto
Bentrokan yang semula pecah di belakang Istana Merdeka, kini bergeser ke arah Jalan Suryo Pranoto. Di sepanjang jalan itu massa dipukul mundur dengan tembakan gas air mata oleh petugas.