Seorang Pendemo Jadi Korban Lemparan Batu Massa Aksi, Ditolong Aparat Keamanan
Salah seorang pemuda yang berasal dari kubu pendemo mengalami kesakitan karena terkena lemparan batu.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi pelemparan batu dari massa aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di simpang Harmoni, Jakarta Pusat, tak terelakkan pada Kamis (8/10/2020) siang.
Akibatnya, salah seorang pemuda yang berasal dari kubu pendemo mengalami kesakitan karena terkena lemparan batu.
Pemuda tersebut awalnya sempat terjatuh ketika berada di kerumunan pendemo.
Melihat hal tersebut, seorang anggota TNI pun membantunya berdiri dan menggotongnya menjauh dari kerumunan.
Ketika digotong, pemuda itu menunjukkan ekspresi kesakitan sambil memegang dadanya.
"Sakit pak, kena batu tadi," katanya meringis.
Pemuda tersebut kemudian dibawa ke area yang cukup aman di belakang barikade polisi.
Dirinya sempat diistirahatkan sebentar sebelum akhirnya beberapa orang temannya menuntunnya menjauhi titik aksi unjuk rasa.
Meski masih bisa berjalan perlahan, nampak pemuda itu terus-terusan memegangi dada kanannya yang kesakitan.
Polisi tembakan gas air mata
Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di simpang Harmoni, Jakarta Pusat ricuh pada Kamis (8/10/2020) siang.
Polisi pun menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai tak terkendali.
Kericuhan ini berawal saat massa mencoba menerobos barikade polisi namun tak membuahkan hasil.
Mereka pun mulai melempari barikade petugas dengan bebatuan dan petasan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.