Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gas Air Mata Masih Terasa Pekat di Kawasan Thamrin City 

Plang bagian depan tampak hangus. Sejumlah orang berpakaian preman berjaga bagian depan gedung

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gas Air Mata Masih Terasa Pekat di Kawasan Thamrin City 
KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO
Sejumlah massa yang mencoba masuk ke kawasan Bundaran Hotel Indonesia dari arah Thamrin City dihalau anggota Marinir tepat di samping Plaza Indonesia, Jakarta pada Selasa (13/10/2020) pukul 21.15 WIB.(KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO) 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Situasi di kawasan Thamrin City sudah kondusif. Meskipun demikian Kepulan asap serta gas air mata masih terasa pekat di kawasan Tanah Abang, Jakarta pusat tersebut pada pukul 23.45 WIB, (12/10/2020). 

Pantauan Tribunnews, Plang bagian depan tampak hangus. Sejumlah orang berpakaian preman berjaga bagian depan gedung dan disebrang jalan Thamrin City.

Arus lalu lintas di Jalan KH Mas Mansyur baik dari arah Tanah Abang menuju TPU Karet Bivak maupun sebaliknya tampak sepi. Hanya satu dua kendaraan yang melintas di kawasan tersebut.

Tidak ada lagi warga yang berkerumun di kawasan tersebut.

Untuk diketahui beredar video di media sosial twitter kerumunan massa di kawasan Thamrin City.

Dilihat Tribun dalam video yang diunggah akun twitter @txtdrjkt Selasa 23.50 Wib, bahkan terjadi pelemparan serta pembakaran skala kecil di bagian depan gedung.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan bahwa Pihak Kepolisian telah menangkap kurang lebih 500 orang dalam peristiwa bentrokan unjukrasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa, (12/10/2020).

"Sampai saat ini jadi ada sekitar 500 orang, 500 orang yang kita tangkap," kata Nana di kawasan Thamrin, Jakarta.

Baca juga: Polisi Cek WA Siswa SMK yang Ikut Demo UU Cipta Kerja, Isinya Ajakan Bikin Rusuh

Baca juga: Siswa SMP Bawa Jas Almamater Milik Ibunya Ikut Demo UU Cipta Kerja

Baca juga: Lewat di Depan Polisi yang Amankan Demo Omnibus Law, Nikita Mirzani Nekat Lakukan Ini

Mereka ditangkap karena melakukan aksi provokasi. Sebagian dari mereka yang diamankan yakni kelompok anarko yang berusia pelajar.

"Ini termasuk beberapa anarko yang berada di wilayah. Anarko, anak pelajar ini yang seharusnya mereka itu belajar malah dia mengikuti aksi. Jadi seharusnya tidak boleh itu," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas