Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seleksi Sangat Ketat, Pengajar Apresiasi Program Guru Penggerak

Para pengajar yang lolos dalam Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan I mengapresiasi proses seleksi yang sangat ketat

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
zoom-in Seleksi Sangat Ketat, Pengajar Apresiasi Program Guru Penggerak
HandOut/Istimewa
Rapat koordinasi pelaksanaan pendidikan guru penggerak angkatan 2, 3, dan 4, di Jakarta, Selasa (13/10/2020). 

“Banyak materi yang kami dapat mulai teori sampai teknik komunikasi. Kami belajar bagaimana teknik komunikasi efektif dengan calon guru penggerak,” sebut Theresia.

Guru SDN Waihibur Nusa Tenggara Timur ini mengaku selama menjalani proses pembekalan seringkali mengalami sejumlah kendala jaringan listrik dan internet. Hampir setiap hari listrik mati dan signal seringkali susah dijangkau.

Baca juga: Kemendikbud Minta Guru Penggerak Beri Pembelajaran yang Berpusat kepada Murid

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat untuk menjalankannya.

“Pembekalan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan karena sangat penting. Cuma tantangannya luar biasa. Bahkan, pernah kami mengalami gempa saat mengikuti pembekalan daring,” ungkap Theresia.

Dia mengaku selama ini kesulitan melakukan inovasi di sekolahnya.

“Ketika mencoba melakukan perubahan saya butuh dukungan dari orang tua ataupun dinas pendidikan,” sebutnya. Program Guru Penggerak dinilai sangat membantu proses inovasi dan perubahan tersebut.

Guru SMA 1 Rawalo, Jawa Tengah, Aris Sugiharto menjelaskan untuk lolos sebagai guru penggerak hal penting yang harus dipersiapkan adalah mental dan kejujuran.

BERITA REKOMENDASI

Para calon guru penggerak terbuka menyampaikan kemampuan yang dimiliki serta terus menggali dan mengasah potensi diri.

“Teman-teman guru ayo mendaftar, tergerak, untuk kita bisa melakukan perubahan demi peningkatan pendidikan. Tanpa ada agen perubahan, akan sulit terwujud. Harapan saya tetap semangat dengan motivasi tinggi,” tegasnya.

Aris juga berharap kendala dan hambatan selama pelaksanaan seleksi dan pelatihan di angkatan pertama dapat diatasi. Salah satunya terkait komunikasi antara pusat dan daerah. Dengan demikian, pelaksanaan program angkatan selanjutnya dapat berjalan lebih baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas