Tjahjo Kumolo: Penguatan Personel Polri Jadi Salah Satu Kunci Penggerak Birokrasi
Tjahjo Kumolo menuturkan penguatan personel Polri menjadi salah satu kunci membuka ruang perubahan reformasi birokrasi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menuturkan penguatan personel Polri menjadi salah satu kunci membuka ruang perubahan reformasi birokrasi.
Berbagai kompetensi seperti kemampuan memimpin dan inovatif, menjadi kompetensi yang ditekankan untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) aparatur menjadi salah satu tumpuan dan jaminan masa depan bangsa.
Baca juga: ASN Pemkab Nekat Setubuhi Gadis SMP 2 Kali hingga Hamil, Terbongkar karena Hal Ini
Hal itu disampaikan Tjahjo dalam Pembekalan Peserta Didik Pendidikan Alih Golongan (PAG) dari Bintara ke Perwira Polri T.A. 2020 dengan tema Pengembangan Kompetensi dan Sikap Perilaku Anggota Polri di Era Revolusi Industri 4.0 Guna Terwujudnya Organisasi yang Sehat dan Modern secara virtual, di Jakarta, Senin (19/10/2020).
“Maka tidak dapat dipungkiri bahwa tulang punggung negara dalam memacu pertumbuhan dan kemakmuran terletak pada reformasi birokrasi pemerintahan yang profesionalitas, khususnya aparatur dan penegakan hukum itulah yang menjadi penggerak roda birokrasi,” kata Tjahjo.
Menteri Tjahjo mengatakan Pendidikan Alih Golongan dari Bintara ke Perwira Polri yang dilaksanakan oleh Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Setukpa Lemdiklat Polri) ini merupakan suatu kesempatan yang baik bagi anggota Polri.
Baca juga: Oknum ASN 2 Kali Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Hamil, Kini Pelaku Ditahan
Personel Polri dilatih meningkatkan kemampuan, keahlian, dan kredibilitas agar memberikan maslahat yang lebih besar, baik untuk kepentingan institusi Polri dan semua yang terlibat baik diri pribadi, keluarga dan masyarakat.
“Anda harus mampu menunjukkan darma bakti, dedikasi, dan integritas kepada bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia. Jadilah pribadi yang terus berjuang dan memperbaiki diri sehingga memberikan manfaat dimanapun kita berada,” ungkap Tjahjo.
Untuk mewujudkan SDM unggul yang diharapkan, tentu membutuhkan penataan manajemen SDM.
Baca juga: ASN di Ambon Aniaya Anak hingga Tewas, Terancam Dipecat
Tjahjo mengungkapkan pemerintah melaksanakan implementasi kebijakan sistem merit melalui strategi manajemen human capital aparatur sipil negara (ASN) dalam Grand Design pembangunan ASN 2020-2024.
Strategi manajemen ASN dimulai dari perencanaan, perekrutan, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja dan penghargaan, pengembangan karier, hingga peningkatan kesejahteraan ASN.
Penguatan pembangunan SDM juga dilakukan melalui manajemen talenta.
Pemilihan strategi yang tepat melalui manajemen talenta diharapkan dapat mengidentifikasi talenta-talenta yang berdaya saing unggul yang nantinya akan dipersiapkan untuk menjadi posisi kunci sebagai pemimpin masa depan (future leaders).
Berbagai strategi ini semata-mata dilakukan untuk mengoptimalisasi pencapaian tujuan organisasi dan akselerasi pembangunan nasional.
Dalam optimalisasi pencapaian tujuan organisasi dan akselerasi pembangunan nasional diperlukan SDM Aparatur yang memiliki kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural yang andal.
SDM unggul yang nantinya akan menjadi future leader juga harus memiliki salah satu behavioral/soft competency berupa leadership skill. Dengan adanya leadership skill, pemimpin dapat menjadi figur agen perubahan (agent of change) berjiwa visioner yang dapat memotivasi dan mengembangkan orang lain, serta memberi pengaruh baik terhadap lingkungan sekitarnya.
Berbagai kompetensi tersebut yang ditekankan Menteri Tjahjo juga wajib dimiliki oleh setiap insan Polri.
Kemampuan ini tentu mendukung Tribrata Polri untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Lanjutnya dikatakan, birokrasi dan pembangunan tidak mungkin berjalan apabila tidak ada peran aktif dari kepolisian.
Seluruh insan Polri harus cermat dan selalu membuka mata terhadap berbagai ancaman bangsa mulai dari korupsi, narkoba, radikalisme, bencana alam, termasuk pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh sendi kehidupan.
Karena itu, Tjahjo mengajak Polri dan seluruh pihak untuk selalu berkoordinasi dengan semangat gotong royong untuk menjawab berbagai tantangan bangsa yang ada.
“Mari kita bangun sinergi bersama, untuk berkontribusi menyatukan langkah, upaya dan pemikiran untuk selalu memberikan kinerja terbaik bagi bangsa dan negara, serta memberikan manfaat luas bagi tercapainya kesejahteraan rakyat,” katanya.