Antisipasi Bencana Banjir, Pemprov DKI Siagakan 280 Perahu Karet
Sementara total DKI memiliki 139 pos. Masing-masing pos setidaknya punya satu atau dua perahu karet.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
![Antisipasi Bencana Banjir, Pemprov DKI Siagakan 280 Perahu Karet](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anak-bermain-air-di-genangan-luapan-kali-mookervart-kedoya_20201019_165812.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyiapkan 280 unit perahu karet yang diperuntukan sebagai alat evakuasi masyarakat ketika banjir melanda ibu kota.
Sementara total DKI memiliki 139 pos. Masing-masing pos setidaknya punya satu atau dua perahu karet.
"280 perahu karet kami sifatnya standby untuk penyelamatan dan evakuasi, pos pemadam kita ada 139 pos. Baik di kecamatan atau kelurahan satu pos minimal satu atau dua perahu karet," ucap Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan, Senin (19/10/2020).
Baca juga: Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Wagub DKI Tinjau Kali Sentiong
Dinas Gulkarmat kata dia juga sudah membuat rencana operasi evakuasi dengan menyiapkan jalur khusus di lokasi rawan banjir.
Petugas damkar di setiap wilayah sudah diminta memastikan seluruh perlengkapan evakuasi banjir sebelum digunakan. Menurut Satriadi hal itu menjadi penting supaya ketika kegiatan evakuasi dilakukan, tak terjadi kendala.
"Perahu karet dipastikan prima, ini masih pra menghadapi banjir saya instruksikan anggota untuk cek kembali peralatan tambang, tangga, dan pastikan dalam keadaan siap siaga," ujarnya.
Baca juga: Wagub Riza Patria Jawab Kritikan DPRD DKI Soal 3 Tahun Kepemimpinan Anies, dari Banjir - DP 0 Rupiah
BMKG menyebut Indonesia akan memasuki musim penghujan pada akhir Oktober 2020 hingga Februari 2021.
Pasalnya anomali iklim La Nina sedang berkembang. Hal itu diketahui berdasarkan pemantauan anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator hingga akhir September 2020.
Mengacu pada catatan histotis keberadaan iklim La Nina di Indonesia, yakni terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan hingga mencapai 40 persen dari kondisi normal. Peningkatan curah hujan ini berpotensi menjadi pemicu bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.