Tokoh Pemuda dan Tokoh Agama Papua Apresiasi Pemerintah Atas Upaya Penanganan Kasus Intan Jaya
Anggota TGPF Intan Jaya yang merupakan tokoh pemuda Papua Victor Abraham Abaidata menilai pembentukan TGPF
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh Papua yang merupakan tokoh pemuda dan tokoh agama mengapresiasi pemerintah atas upaya penanganan kasus tewasnya warga sipil di Intan Jaya di antaranya dengan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya.
Anggota TGPF Intan Jaya yang merupakan tokoh pemuda Papua Victor Abraham Abaidata menilai pembentukan TGPF Intan Jaya merupakan wujud dari niat pemerintah memperbaiki situasi dan keadaan yang terjadi di Intan Jaya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Bapak Presiden Joko Widodo, yang memang beliau punya hati dan niat yang tulus, untuk memperbaiki situasi dan keadaan yang akhir akhir ini terus terjadi," kata Victor dalam keterangan yang disampaikan Tim Humas Kemenko Polhukam pada Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Eks Dubes RI Untuk PBB Nilai Upaya TGPF Intan Jaya Akan Perbaiki Nama Indonesia di Bidang HAM
Menurutnya, upaya penyelesaian tersebut akan membuat persoalan di Papua bisa didekati dengan baik dan konstruktif di mana rakyat Papua bisa hidup damai di bawah pengamanan TNI.
Pendekatan pembangunan terhadap manusia, kata Victor, jauh lebih penting.
Dengan demikian, kata Victor, apa yang dilakukan oleh TGPF adalah bagian dari pintu masuk untuk memulihkan keadaan Papua dan memulihkan kembali kepercayaan orang Papua terhadap negara khususnya terhadap pemerintah.
"Karena satu hal tantangan terberat kita kedepan adalah bagaiaman menghadapi genreasi melenial, generasi abad ini yang jauh lebih kritis," kata Victor.
Baca juga: TGPF Intan Jaya Rampungkan Investigasi, Hasilnya Dibuka Menteri Mahfud MD Senin Pekan Depan
Tokoh agama Intan Jaya yang dekat dengan pendeta Yeremias Zanambani yang tertembak di Intan Jaya pada 19 September lalu, Pendeta Henok Bagau, menilai upaya pengungkapan fakta tersebut akan membuat warga Papua semakin percaya pada pemerintah pusat.
Di dalam tim investigasi, pendeta Henok mengaku dapat bekerjasama dengan baik dengan unsur TNI, Polri, dan BIN, yang sedikitpun tidak membatasi dirinya untuk bersuara.
Baca juga: Mahfud MD: Hasil Autopsi Pendeta Yeremia Tidak Harus Dikaitkan dengan Kesimpulan TGPF Intan Jaya
“Ini merupakan satu terobosan dalam sejarah masyarakat papua kami melihat bahwa tim yang dibentuk benar-benar independen, tidak berpihak pada siapapun dan sungguh-sungguh mengikuti hati nurani dan fakta yang ada," kata Bagau.
Sementara itu tokoh Papua lainnya yang juga anggota TGPF sekaligus Sekjen Dewan Presidium Papua, Taha Alhamid mengaku senang dengan cara kerja dan hasil-hasil yang dicapai oleh tim.
Taha yang juga merupakan tokoh muslim Papua itu mengapresiasi kinerja aparat di mana tokoh-tokoh Papua bisa duduk berdampingan dan saling percaya dengan TNI dan Polri.
"Suatu perkembangan yang baik, TNI mau membuka diri dan saya kira ini membuat makin tumbuhnya rasa percaya, lalu akan ada perubahan persepsi di masyarakat tentang TNI. Ini bisa menjadi dasar utama, bisa menjadi modal untuk memulai membangun Papua ke depan, papua yang damai untuk semua orang," kata Taha.
Saat ini sebagian anggota tim sudah kembali ke Papua di antaranya Rektor Universitas Cenderawasih Apollo Safanpo.
Namun demikian sebagian lagi masih berada di Jakarta untuk mendampingi Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Intan Jaya Benny Mamoto menyerahkan hasil investigasi kepada pemerintah.
Benny dan para anggota TGPF rencananya akan diterima Menko Polhukam Mahfud MD yang akan mengumumkan hasil investigasi tersebut besok Rabu (21/20/2020).
Tim Gabungan Pencari Fatka (TGPF) kasus Intan Jaya Papua sendiri sudah menyelesaikan investigasi lapangan kasus penembakan yang terjadi pada bulan September lalu.
Dengan waktu hanya dua pekan, tim pimpinan Benny telah menemui sedikitnya 42 saksi dan narasumber.
Tim investigasi tersebut dibentuk pemerintah berdasarkan Keemenko Polhukam nomor 83 tahun 2020.
Anggota TGPF tidak hanya melibatkan unsur TNI, Polri dan BIN, tapi juga tokoh-tokoh Papua yang dikenal kredibel, serta sejumlah tokoh nasional dan tokoh kampus.