Kapolri Tekankan Potensi Kerawanan Pasca-Hasil Penghitungan Suara Pilkada Serentak di Beberapa Titik
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan pasca hasil penghitungan suara Pilkada Serentak 2024.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan pasca hasil penghitungan suara Pilkada Serentak 2024.
Hal itu dikatakan usai pemantauan bersama di posko pengamanan Subden Mabes TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/11/2024).
“Semuanya masih terpantau relatif aman namun demikian kita tetap waspada pasca dari hasil penghitungan nanti, khususnya di wilayah-wilayah yang memang sudah menjadi pantauan kita terkait dengan yang kerawanannya tinggi di beberapa titik,” ucap Kapolri kepada wartawan.
Jenderal Sigit menuturkan daerah rawan itu juga menjadi perhatian dari Kabaintelkam maupun dari Bawaslu.
Dia menyerukan agar Pilkada bisa berjalan lancar aman dan damai.
“Persatuan dan kesatuan selalu menjadi hal yang utama. Kita berdoa agar seluruh pelaksanaan pemilu bisa diterima oleh seluruh pihak dan kemudian tentunya ini menjadi harapan kita semua,” urainya.
Kapolri sebelumnya sudah mewanti-wanti anggotanya melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi keributan usai pelaksanaan pencoblosan di wilayah rawan.
“Ada beberapa wilayah yang tentunya menjadi perhatian kita, utamanya wilayah-wilayah yang sangat rawan, yang tentunya kita sudah membuat kerawanan Pilkada Serentak baik dari Bawaslu maupun Badan Intelijen,” tuturnya di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2024).
Jenderal Sigit menjabarkan bahwa ada 202 daerah yang diikuti dua pasangan calon yang apabila dilihat di dalam perjalanannya di media sosial cenderung akan terjadi situasi head to head.
Hal ini berdampak kepada pengaruhnya terhadap pengikut fanatik mereka.
“Kita lihat di TV pada saat debat, calonnya debat di ruangan, pendukungnya debat di luar dan kemudian saling lempar melempar,” ucap Kapolri.
Artinya ini akan menggambarkan kericuhan bisa lebih dari pada aksi lempar-lemparan
“Apabila kalau nanti kemudian terjadi pencoblosan dan kemudian jagoannya tersebur kalah ini pasti akan ada reaksi,” tambahnya.
Kapolri kemudian meminta Korps Brimob Polri mempersiapkan langkah antisipasi situasi di luar presiksi secara baik.
Karena memang tak dipungkiri anggota Brimob yang akan tampil di depan untuk mengatasi mana kala eskalasi ancaman meninggkat tinggi.
Menurutnya, Brimob sebagai pasukan kontijensi tentunya sudah isiapkan dari 54.456 personel Brimob Polri yang tergelar, khusus untuk darurat ini ada 9.985.
“Tolong disiapkan dengan baik, mulai dari kemampuannya, bagaimana kecepatan, dan juga jumlah riil yang bisa digunakan. Sehingga kemudian kita bisa meyakini dengan kekuatan yang kita miliki untuk siap bergerak, sesuai dengan zonasi wilayah yang sudah diatur,” tandasnya.