Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Pemda Abai Protokol Kesehatan, Bamsoet Minta Tingkatkan Disiplin 3M

Aparat pemda hingga masyarakat diminta tingkatkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan memakai masker, rajin cuci tangan dan selalu jaga jarak

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Banyak Pemda Abai Protokol Kesehatan, Bamsoet Minta Tingkatkan Disiplin 3M
TRIBUN JABAR/ZELPHI
Warga mengendarai sepeda motor melewati rumah di Jalan Bapa Ampi, Kota Cimahi yang salah satu temboknya diberi lukisan bertema covid-19, Senin (19/10/2020). Menurut warga sekitar, lukisan mural tersebut dibuat agak seram agar warga menyadari bahayanya covid-19 dalam kehidupan. Sejak 9 Maret 2020 ditetapkan oleh badan dunia WHO sebagi pandemi jumlah pasien sembuh kumulatif di Indonesia menjadi 289.243 orang seperti dilansir dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 19 Oktober 2020. TRIBUN JABAR/ZELPHI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menilai makin banyak pemerintah daerah (Pemda) yang mulai abai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Menanggapi hal itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet meminta aparat pemda hingga masyarakat meningkatkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

"Mendorong pemda bersama Satgas Penanganan Covid-19 untuk meningkatkan kedisiplinan aparat pemda dan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, serta memastikan ketersediaan fasilitas yang mendukung di tempat-tempat yang terjangkau," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Kamis (22/10/2020).

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Pemerintah pusat diminta Bamsoet untuk mengingatkan kembali pemda yang abai tersebut akan bahaya penyebaran Covid-19 di daerahnya.

Tak hanya itu, pemda juga harus mengevaluasi kondisi meningkatnya kabupaten dan kota yang berubah status dari zona kuning yaitu wilayah dengan risiko rendah penularan Covid-19 menjadi zona oranye yaitu wilayah dengan risiko penularan Covid-19 yang sedang.

"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus berupaya mengembalikan kondisi wilayah yang sebelumnya berada di zona kuning dan hijau namun berpindah ke zona oranye, agar kembali ke zona yang memiliki tingkat penularan covid-19 yang lebih rendah," kata dia.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu mengingatkan semua pihak untuk memperhatikan dampak dari Covid-19 terhadap kondisi kesehatan pribadi dan lingkungan.

Berita Rekomendasi

"Diharapkan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jangan merasa bahwa situasi sudah aman dan merasa nyaman, sehingga mulai melupakan pentingnya upaya pencegahan Covid-19," kata Bamsoet.

Baca juga: Pasien Covid-19 dengan Komorbid, Penyumbang Angka Kematian Terbanyak di Jatim, Jateng, dan Sulsel

Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Oleh karena itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menilai makin banyak pemerintah daerah (Pemda) yang mulai abai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Hal itu terlihat dari semakin banyaknya kabupaten dan kota yang berubah status dari zona kuning (risiko rendah penularan Covid-19) menjadi zona oranye (risiko sedang penularan Covid-19).


"Dalam lima minggu terakhir sebagian besar kabupaten kota di Indonesia masih stagnan berada di zona risiko sedang atau zona oranye," kata Wiku dalam keterangan persnya di kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (20/10/2020).

"Ini juga tampak dengan semakin sedikitnya kabupaten kota di zona kuning dan hijau karena berpindah ke zona oranye. Kami harapkan Pemda keluar dari zona nyaman ini," lanjut Wiku.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito (https://covid19.go.id/)

Ia pun meminta pemerintah daerah lebih disiplin dalam mendisiplinkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Ia juga meminta masyarakat menyadari bahwa penularan Covid-19 masih terjadi sehingga harus tetap waspada dan terus menerapkan protokol kesehatan, terutama saat beraktivitas di ruang publik.

"Kami meminta kesungguhan Pemda dan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan tegas agar kembali ke ke zona risiko rendah di minggu-minggu ke depan," tutur Wiku.

"Perpindahan risiko rendah ke lebih tinggi adalah tanda-tanda masyarakat dan pemda merasa terlalu nyaman dan mulai melupakan pentingnya upaya pencegahan Covid-19. Mohon sekali lagi ini jadi perhatian bagi semua," lanjut Wiku.

Catatan redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas