Epidemiolog Nilai Proses Pengembangan Vaksin Covid-19 Tidak Boleh Terhenti
Ahli Epidemiologi dari UI Tri Yunis Miko menekankan pentingnya faktor keamanan dan efektivitas dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko menekankan pentingnya faktor keamanan dan efektivitas dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Menurutnya, jika kedua faktor tersebut dapat dipenuhi, maka pengembangan vaksin Covid-19 dapat terus dilanjutkan.
Baca juga: Airlangga Hartarto Ungkap Pemerintah Siapkan Aturan Pengadaan Vaksin Covid-19 Agar Tepat Sasaran
Baca juga: Perlu Komunikasi yang Tepat untuk Hindari Keraguan Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19
"Indikator vaksin itu kan dilihat dari tingkat keamanan dan efektivitasnya. Jadi di luar faktor itu jangan sampai menghentikan proses. Pemerintah harus terus jalan," ujar Tri Yunis di Jakarta, Kamis (22/10/2020).
Tri Yunis mengungkapkan sebuah vaksin akan dilihat efikasinya atau kemampuan melindungi tubuh seseorang.
Tri Yunis menilai proses pengembangan vaksin hatus dilakukan sesuai standar.
Bagi Tri Yunis, pemberian vaksin kepada harus mendapatkan perhatian untuk mengakhiri penularan Covid-19.
"Yang harus diperhatikan itu bagaimana step by step vaksinasi kepada masyarakat. Ini sudah darurat," tutur Tri Yunis.
Dirinya berharap proses uji klinis fase ketiga dapat berjalan dengan aman agar vaksin Covid-19 segera ditemukan.
“Harapannya fase tiga ini juga aman," ucap Tri Yunis.
Penghentian proses pengembangan vaksin Covid-19 terjadi Brasil. Di negara ini, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menolak pengembangan vaksin Covid-19.
Sementara di Indonesia, pemerintah telah menjalin komunikasi secara intens dengan sejumlah produsen vaksin Covid-19 di 3 negara yakni Tiongkok, London dan Swiss. Bahkan tim gabungan dari Kementerian atau Lembaga terkait telah dikirim ketiga negara tersebut.
Pemerintah telah mengidentifikasi dan menjajaki kerjasama dengan 4 produsen vaksin yakni Sinovac, Sinopharm dan CanSino dari Tiongkok, kemudian AstraZeneca dari Inggris.
Dari keempat produsen tersebut, seluruhnya telah memberikan komitmen untuk mengirimkan vaksin Covid-19 bagi Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir juga mengatakan sejauh ini uji klinis ketiga kandidat vaksin tahap tiga yang sedang dilakukan di Bandung tidak ada indikasi yang menghambat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.