Jokowi Yakin Fakultas Kehutanan UGM Mampu Kembangkan Inovasi di Era Disrupsi Saat Ini
Dalam kesempatan itu, Presiden mengucapkan selamat atas Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh rasa optimistis terhadap Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam mengembangkan inovasi-inovasi di era disrupsi sekarang ini.
Selain itu, turut membajak disrupsi untuk lompatan kemajuan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada puncak peringatan Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) secara virtual, Jumat (23/10/2020).
"Saya yakin Fakultas Kehutanan UGM mampu mengembangkan inovasi-inovasi di era disrupsi sekarang ini dan membajak disrupsi untuk lompatan kemajuan perhutanan Indonesia," kata Jokowi.
Baca juga: ICW Bersurat ke Presiden Jokowi, Minta Jaksa Agung ST Burhanuddin Dicopot
Dalam kesempatan itu, Presiden mengucapkan selamat atas Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM.
Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada fakultas karena banyak menghasilkan alumni yang mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Dengan penuh sukacita, saya mengucapkan selamat Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM. Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada Fakultas Kehutanan yang menghasilkan banyak alumni yang iso lan gelem kerjo, serta mengabdi kepada bangsa dan negara," ungkap Jokowi.
Kepala Negara menambahkan, bahwa ilmu kehutanan selalu menempati posisi sentral dalam mengelola hubungan masyarakat dengan alam.
Tentunya, secara khusus antara masyarakat dan hutan.
"Kita tahu, antara masyarakat dan hutan mengalami proses evolusi peran dan kontribusi. Pertama, pada masyarakat tradisional, hutan menjadi penyedia kebutuhan dasar masyarakat sekitarnya seperti makanan dan obat-obatan. Kedua, pada masyarakat agraris, hutan menjadi area perluasan bagi kegiatan pertanian dan pertenakan," papar Jokowi
"Ketiga, pada masyarakat industri, hutan berperan sebagai sumber bahan baku industri. Keempat, pada masyarakat pasca industri, hutan berperan sebagai basis pelayanan masyarakat, terutama sumber air bersih, oksigen, dan biodiversitas," tambahnya.
Menurut Jokowi saat ini memasuki era tarik-menarik berkepanjangan antara hutan dengan konsep agraris, industrial, dan pasca industri.
Kenyataannya, agrarisasi dan industrialisasi berbasis hutan masih merupakan sektor ekonomi yang paling penting, seperti industri kertas, krayon, minyak sawit, dan lain-lainnya.
"Tetapi konsep agrarisasi dan industrialisasi tersebut sering dikontradiksikan dengan konsep pasca industri yang cenderung konservasi dan konservatif," ucap dia.