Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Subianto: Apakah Kita Bisa Makan Beton ?

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyoroti banyaknyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi realestate.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Prabowo Subianto: Apakah Kita Bisa Makan Beton ?
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyoroti banyaknyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi real estate.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo Subianto saat memberikan pidato dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM secara virtual, Jumat (23/10/2020).

Prabowo mengambil judul 'Dukungan Sektor Kehutanan untuk Kedaulatan Pangan Nasional' dalam pidatonya.

Menurut Prabowo Subianto, jumlah pertumbuhan penduduk semakin meningkat sementara lahan pertanian malah menyusut karena masifnya alih fungsi lahan.

"Begitu banyak lahan untuk pertnian beralih menjadi realestate. Pertanyaannya adalah apakah kita bisa makan semen? apakah kita bisa makan beton? Untuk apa menara-menara apartemen dan real estate hebat-hebat kalau rakyat tidak bisa makan," kata Prabowo dilansir dari chanel Youtube Kehutanan UGM.

Prabowo Subianto pun berbicara soal tesis Robert Malthus yang menyebut pertumbuhan penduduk cenderung melampaui ketersediaan makanan.

Baca juga: Di Paris, Prabowo Subianto dan Menhan Perancis Bahas Situasi dan Dinamika di Indo-Pasifik

Hal tersebut karena penduduk menurut Malthus tumbuh seperti deret ukur sedangkan persediaan makanan bertambah seperti deret hitung.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, Prabowo Subianto mengajak semua pihak untuk bahu membahu mewujudkan kedaulatan pangan dalam negeri.

"Ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan terutama kedaulatan pangan harus menjadi tekad bersama untuk kita wujudkan bersama-sama," ujarnya.

Perang masa depan

Belajar dari sejarah, Prabowo Subianto mengatakan awal mula masuknya kolonial ke Indonesia karena tergiur rempah-rempah.

Menurut dia, banyak ahli pertahanan di dunia yang mengatakan ke depan akan terjadi perang memperebutkan potensi sumber daya alam, termasuk pangan di dalamnya.

"Meskipun saat ini kita memang tidak dalam suasana perang, namun banyak ahli memprediksi perang masa depan itu untuk menguasi sumber alam dan pangan," katanya.

Baca juga: Setahun Jokowi-Maruf, Pengamat: Prabowo dan Trenggono Solid Jalankan Peran di Kemenhan

"Hal ini seakan memutar kembali jarum sejarah, bukankah kolonialisme bangsa Eropa dahulu masuk ke Indonesia pada awalnya untuk mencari komoditas pangan yakni rempah-rempah," lanjutnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas