KSAD dan Istri Lepas Kepulangan 2 Polisi Korban Penyerangan Mapolsek Ciracas
Bripka Tukin mengalami luka memar serius di wajah bagian kanan sehingga membuat dirinya mengalami gangguan penglihatan karena kerusakan retina.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bersama istri Hetty Andika Perkasa menjenguk dan melepas 2 korban penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, untuk kembali ke kediaman masing-masing.
Diketahui 2 anggota Polda Metro Jaya Bripda Bernadus Dimas dan Bripka Tukin harus menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto akibat penyerangan Marpolsek Ciracas oleh sejumlah oknum TNI beberapa, Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Baca juga: Update Kasus Penyerangan Polsek Ciracas: Sudah 66 Oknum Anggota TNI Ditetapkan Tersangka
Baca juga: TNI Pastikan Tersangka Insiden Ciracas 2020 Tak Terkait Peristiwa Perusakan Polsek Ciracas 2018
Bripda Dimas diketahui mengalami trauma di mata, kepala, dan dada.
Ia sempat masuk ruang ICU karena saturasi oksigen menurun pasca operasi.
Sementara Bripka Tukin mengalami luka memar serius di wajah bagian kanan sehingga membuat dirinya mengalami gangguan penglihatan karena kerusakan retina.
Sebagai bentuk dukungan TNI Angkatan Darat, KSAD didampingi Hetty Andika Perkasa selaku Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana sengaja mendatangi kedua.
Sebelum melepas Bripda Bernadus Dimas dan Bripka Tukin pulang ke rumah masing-masing, Jenderal Andika Perkasa sempat berbincang dengan keduanya.
Dalam chanel Youtube TNI AD yang diunggah, Sabtu (24/10/2020), Jenderal Andika terlihat sempat berrbincang dan memastikan keadaan keduanya.
Kondisi Bripda Dimas
Jenderal Andika bersama istri pertama menemui Bripda Dimas.
"Dimas ingat nggak kita datang waktu itu?" tanya Jenderal Andika.
Mendengar pertanyaan tersebut, Bripda Dimas mengaku dirinya tidak tahu bila Jenderal Andika sebelumnya pernah menjenguk dirinya.
"Tidak ya? waktu itu dimas ditidurkan waktu kita datang kan ya?" ujar jenderal Andika.
Setelah berbincang beberapa saat, Jenderal Andika pun memberikan bantuan kepada Bripda Dimas yang dikemas dalam gadi bag.
"Dimas kita memberikan tali silaturahmi karena luka-luka dan tindakan-tindakan oknum yang menyebabkan Dimas jadinya harus mengalami seperti ini, dirawat di rumah sakit selama 36 hari, walau pun kita berikan yang terbaik tapi kan tetap ini kan menjadikan masa-masa sulit yang harusnya tidak dilalui oleh Dimas," kata Jenderal Andika.
Bripda Dimas pun mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan Jenderal Andika kepadanya.
"Saya ucapkan terimakasih atas peran bapak sekalian sehingga perawatan anak saya diberikan yang terbaik, sehingga bisa sembuh total," ujar orangtua Bripda Dimas kepada Jenderal Andika dan istri.
Dokter yang menangani korban Ciracas di RSPAD, Kolonel M Hasyim mengatakan, pihaknya menerima Dimas setelah mendapatkan perawatan selama tiga hari di RS Bhayangkara.
Ketika itu, pemindahan Dimas ke RSPAD dikawal ketat, karena tanda-tanda vitalnya tidak stabil.
Hal senada diungkapkan Kolonel Sholihul Muhibbi.
Dia mengatakan pasien diterima dalam keadaan tak sadarkan diri, indikasi awal fungsi otak pasien terganggu.
Kemudian pihaknya melakukan evaluasi terkait keadaan syaraf Bripda Dimas.
"Kesimpulannya secara fisik khusus otak tidak ada gangguan, tapi fungsinya terganggu karena keadaan pasien yang tidak baik," ujarnya
Dibantu dokter spesialis paru-paru dan penyakit dalam, Sholihul mengatakan perawatan pasien terus dilakukan secara intensif.
Setelah dua pekan, akhirnya pasien bisa memasuki tahap fisioterapi dan rehabilitasi medik yang optimal.
"Saat ini hari ke-36 kondisi tubuh pasien sudah bisa berfungsi secara baik," kata Sholihul.
Kondisi Bripka Tukin
Setelah itu, Jenderal Andika bersama istri menemui Bripka Tukin di ruang perawatan.
Melihat Bripka Tunin akan berdiri untuk menyambutnya, Jenderal Andika pun memintanya untuk tetap duduk.
"Duduk saja. Sudah bisa duduk ya?" tanya Jenderal Andika kepada Bripka Tukin.
"Alhamdulillah," jawab Bripka Tukin menjawab pertanyaan Jenderal Andika.
Jenderal Andika pun mendapatkan penjelasan soal keadaan mata Bripka Tukin dari dokter yang merawatnya.
Penglihatan Bripka Tukin tidak bisa kembali seperti semula akibat luka pada retina mata kanannya.
Ia hanya bisa melihat dengan jarak 3 sampai 4 meter.
Untuk meastikan keadaan mata Bripka Tukin, Jenderal Andika pun mengecek penglihatannya.
"Mas Tukin lihat saya?" tanya Jenderal Andika.
"Siap, lihat Jenderal," jawab Bripka Tukin.
"Kalau dengan mata kanannya," tanya Jenderal Andika.
"Mohon izin Jenderal, segini Jenderal, ke bawah ini kelihatan," kata Bripka Tukin sambil menunjukan batas penglihatannya dengan tangan.
"Oh, atasnya tidak kelihatan, hanya di sini saja," kata Andika sambil memegang pahanya untuk mematikan batas penglihatan Bripka Tukin.
"Jadi dari sini (paha) ke bawah kelihatan, atasnya (paha sampai kepala) tidak kelihatan," lanjut Andika berbincang dengan Bripka Tunin.
Setelah itu, Bripka Tukin pun mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan Jenderal Andika sehingga dirinya mendapatkan perawatan terbaik di RSPAD.
"Saya pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih banyak kepada Jenderal, semua dokter yang merawat saya di sini, semua pejabat RSPAD dan TNI AD termasuk pimpinan saya sendiri. Sekali lagi terimakasih banyak atas atensinya,” ungkap Bripka Tukin.
Permohonan maaf
Setelah memastikan kondisi dua anggota polisi tersebut, Jenderal Andika pun melepas keduanya pulang ke rumah masing-masing.
“Kami memohon maaf karena Bripda Dimas dan Bripka Tukin harus melewati masa sulit ini, sekarang sudah bisa pulang karena memang keadaan sudah kembali pulih namun untuk kontrol rutin harus terus dilakukan sesuai dengan jadwal, dan tenang saja dari RSPAD akan melakukan antar jemput,” ujar KSAD.
Bripda Dimas dan Bripka Tukin pun kemudian diantar ke rumahnya masing-masing dengan menggunakan kendaraan yang disiapkan RSPAD Gatot Soebroto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.