Hati-hati Main Layang-layang, Jangan di Kawasan Keselamatan Penerbangan, Ini Sanksinya
Maraknya layang-layang yang diterbangkan di kawasan bandara, bahkan tak jarang mengancam keselamatan penerbangan disorot.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya layang-layang yang diterbangkan di kawasan bandara, bahkan tak jarang mengancam keselamatan penerbangan disorot.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memproses hukuman pelaku yang bermain layang-layang di wilayah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, pihaknya akan menindak tegas setiap pelaku yang membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan.
Lanjut Novie, hal ini sesuai amanat Undang undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pasal 421 ayat 2.
Undang -Undang ini berbunyi: Setiap orang membuat halangan dan atau melakukan kegiatan lain di kawasan keselamatan operasi penerbangan yang membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000.
Baca juga: Layangan Nyangkut di Roda Pesawat Citilink: Akibatnya Fatal Jika Tersangkut di Propeller
Baca juga: Sempat Terlihat Berswafoto di Jembatan Layang Lalu Menghilang, Pemuda Ini Ternyata Tewas Terjatuh
"Kami tak segan untuk memberikan sanksi bagi para pelanggar peraturan penerbangan dan Ditjen Hubud akan menurunkan PPNS, inspektur navigasi penerbangan, inspektur keamanan penerbangan bersama aparat keamanan untuk tindak lanjut pelanggaran aturan penerbangan untuk diproses secara hukum," kata Novie.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya bersama Airnav Indonesia, operator bandara dan seluruh stakeholder penerbangan untuk melakukan kegiatan sosialisasi masyarakat terkait KKOP.
"Wilayah KKOP tersebut adalah wilayah daratan maupun perairan, serta ruang udara yang digunakan untuk kegiatan operasi penerbangan, sehingga dilarang untuk melakukan kegiatan apapun tanpa seijin Ditjen Hubud," ujar Novie.
Novie mengaku sering sekali mendapat laporan dari pilot, terkait banyaknya layang-layang yang terbang di sekitar bandara yang sangat membahayakan keselamatan penerbangan.
"Adanya layang-layang ini apabila pesawat menabrak atau tertabrak layangan dan masuk ke mesin pesawat, dapat merusak komponen pesawat atau layangan tersebut bisa menghalangi take- off ataupun landing pesawat," kata Novie.
Novie mengingatkan, mari kita budayakan untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dengan tujuan terciptanya keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama.
Citilink Tersangkut Layangan Saat Pendaratan
Sebelumnya, maskapai penerbangan Citilink Indonesia dengan nomor penerbangan QZ 1107 jenis ATR 72-600 dikabarkan tersangkut layangan saat melakukan pendaratan di Bandara Adisucipto, Jumat (23/10/2020) sore.
VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia Resty Kusandarina membenarkan kejadian itu.
Dia menyampaikan bahwa layangan tersangkut pada roda pendaratan utama bagian kanan.
Pesawat Citilink keberangkatan Halim Perdanakusuma itu mendarat pukul 16.47 WIB.
"Pilot Citilink sudah melakukan komunikasi serta berkoordinasi dengan baik kepada pihak menara guna menyampaikan kondisi banyaknya layang- layang yang terbang di wilayah area bandara. Adapun seluruh kru dan penumpang telah mendarat selamat," jelas Resty dalam pesannya, Sabtu (24/10/2020).
Lebih lanjut, dia menerangkan tim teknik Citilink Indonesia telah melakukan pemeriksaan seluruh bagian pesawat secara intensif.
Menurutnya, tidak ada kerusakan pada pesawat tersebut dan laik untuk beroperasi kembali.
" Kami sampaikan terimakasih kepada pihak bandara yang telah memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar terhadap bahaya bermain layangan di sekitar area bandara," tuturnya.
Pilot Lihat Banyak Layangan
GM Bandara Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama menerangkan banyak pilot yang melihat layangan di area bandara.
"Memang pilot melihat banyak layang-layang di sana (sekitar Janti) dan sudah dilaporkan ke petugas tower bahwa di final approach banyak sekali layang-layang tapi sulit dihindari karena itu lintasan pesawat," jelasnya.
Dia menjelaskan kejadian itu diperkirakan menimpa pesawat pada saat di final approach dengan ketinggian kira-kira 1000 kaki.
Posisi pesawat saat tersangkut layangan itu dimungkinkan berada di seputaran barat flyover Janti.
"Dari tower juga sudah mengingatkan, ternyata pada saat mendarat ditemukan layang-layang nyangkut kira-kira dengan lebar 50 cm menyangkut di landing gear atau ban sebelah kiri," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.