Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Politisi PDIP Kapitra Ampera Sindir Menteri yang Masih Terobsesi Jadi Presiden

Mulanya Kapitra Ampera mengatakan seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju harus bertanggung jawab terhadap bidangnya masing-masing.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Saat Politisi PDIP Kapitra Ampera Sindir Menteri yang Masih Terobsesi Jadi Presiden
Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com
Kapitra Ampera 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menyindir ada menteri yang masih menyimpan obsesi untuk menjadi presiden.

Hal tersebut disampaikan Kapitra Ampera saat menjadi narasumber di Kabar Petang TV One, pada Minggu (25/10/2020).

Mulanya Kapitra Ampera mengatakan seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju harus bertanggung jawab terhadap bidangnya masing-masing.

Kapitra Ampera kemudian menyebut nama Menteri Pertahanan hingga Menteri Kesehatan.

"Semua menteri harus bertanggung jawab dengan bidangnya masing-masing," ucap Kapitra Ampera dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Senin (26/10/2020).

Menurut Kapitra Ampera menteri yang tidak melakukan tugasnya dengan baik maka harus segera diganti.

"Ketika dia lari dari tanggung jawabnya, maka wajib di reshuffle," kata Kapitra Ampera.

Baca juga: Ini Daftar 12 Relawan dan Politisi Pendukung Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN, Selain Ulin Yusron

Berita Rekomendasi

Tak cuma itu, Kapitra Ampera kemudian menyindir menteri yang masih memiliki obsesi menjadi presiden.

"Kemudian menteri-menteri yang masih memiliki obsesi menjadi presiden, lalu tidak fokus dengan tugasnya," ucap Kapitra Ampera.

"Lebih baik di reshuflle!" tegasnya.

Pembawa acara Kabar Petang, lalu mendesak Kapitra Ampera untuk menyebutkan siapa menteri yang ia maksud.

"Siapa? Siapa Bang Kapitra?" desak pembawa acara.

Kapitra Ampera tampak enggan menjawab pertanyaan tersebut.

"Siapa saja, siapa saja, dari menteri-menteri yang memiliki keinginan menjadi presiden sehingga tak fokus," jawab Kapitra Ampera.

"Bang Kapitra tidak berani menyebut, walau tadi ada kata Menteri Pertahanan," celetuk pembawa acara.

Tanggapan Fadli Zon

Anggota DPR RI Fadli Zon lantas menanggapi sindiran Kapitra Ampera.

Menurut Fadli Zon keinginan menjadi presiden adalah hak setiap warga Indonesia.

"Saya kira itu urusan setiap orang ya, konstitusi kita membolehkan orang dipilih dan memilih," ucap Fadli Zon.

"Dalam kabinet itu mungkin ada 8 orang yang ingin menjadi presiden,"

"Itu hak mereka, tak ada yang masalah," imbuhnya.

Kinerja Menkominfo 

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate ramai diminta segera dicopot dari jabatannya.

Hal tersebut bermula dari pernyataan Johnny G Plate di acara Mata Najwa Trans 7, pada Rabu (14/10/2020) silam.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa meminta Presiden Jokowi melakukan reshuffle kepada menteri yang komunikasi publiknya buruk.

Kemudian ia tegas menyebut nama Johnny G Plate.

"Nah yang pertama kali harus dipecat dan diganti itu Menteri Kominfo gitu loh," ujar Desmond dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com.

Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR ini, Johnny G Plate memiliki gaya komunikasi publik yang buruk.

Desmond menyebut Sekjen Partai NasDem tersebut bisa membuat citra Presiden Jokowi menjadi kurang baik.

"Kenapa? Ini kan komunikasi paling jelek tidak paham demokrasi dan cenderung menjerumuskan Pak Jokowi," tuturnya.

Hal senada diungkapkan oleh anggota DPR RI Fadli Zon.

Saat hadir sebagai narasumber di acara Kabar Petang TV One, pada Selasa (20/10/2020), Fadli Zon mengatakan Johnny G Plate salah bicara.

"Opini itu kan sesuatu yang biasa," ucap Fadli Zon.

"Karena Pak Kominfo itu kemarin saya kira salah bicara," imbuhnya.

Di acara Mata Najwa Johnny G Plate diketahui mengatakan 'Kalau pemerintah sudah bilang hoax, ya itu hoax, kenapa dibantah lagi'.

Fadli Zon menilai pernyataan tersebut tak mencerminkan Indonesia sebagai negara demokrasi.

"'Kalau pemerintah katakan itu hoaks ya hoaks', saya kira itu bukan cerminan dari sebuah negara demokrasi," kata Fadli Zon.

"Seharusnya menerima aspirasi dari segala elemen masyarakat," imbuhnya.

Di acara Mata Najwa yang disiarkan Trans 7, Rabu 15 Oktober 2020 malam diketahui terjadi perdebatan sengit antara Johnny G Plate dan Direktur YLBHI Asfinawati.

Saat itu, Asfin diminta Najwa Shihab mengemukakan pendapatnya tentang disinformasi yang terjadi dalam UU Cipta Kerja.

Asfin kemudian memberikan catatan kelemahan dari UU Cipta Kerja lengkap dengan pasal per pasalnya.

Ia juga mengingatkan pemerintah, jangan sampai darah pengunjuk rasa terus mengalir karena disinformasi ini.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sindir Menteri Masih Terobesi Jadi Presiden, Kapitra Ampera Bereaksi Ini saat Didesak Sebut Nama

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas