Pengamat: PPP Sedang Krisis Kepemimpinan
Nama-nama seperti Arsul Sani, Ahmad Baidowi, dan Zainut Tauhid tak pernah masuk jajaran calon presiden potensial 2024.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) mengusulkan nama Sandiaga Uno jadi calon ketua umum (caketum) PPP.
Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai ada dua krisis di balik niatan PPP membajak Sandiaga Uno dari Partai Gerindra.
Pertama, PPP mengalami krisis kepemimpinan. Sejak Romahurmuziy dicokok KPK, kepercayaan publik terhadap partai berlambang Ka’bah itu runtuh.
Beruntung PPP mendapat cipratan suara dari mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Elektabilitas PPP Turun, Syaifullah Tamliha: Rujukan Untuk Berbenah Diri
PPP sendiri saat ini tak punya ketua umum definitif. Suharso Monoarfa masih berstatus pelaksana tugas (Plt.) sejak Muhammad Romahurmuziy terseret kasus korupsi jabatan Kementerian Agama.
Selain Soeharso, PPP nyaris tak punya kader kaliber nasional yang mumpuni. Nama-nama seperti Arsul Sani, Ahmad Baidowi, dan Zainut Tauhid tak pernah masuk jajaran calon presiden potensial 2024.
Popularitas dan elektabilitas Partai Kakbah juga merosot seiring waktu berjalan. Pada Pemilu 2019, PPP jadi partai paling kecil yang lolos ke parlemen.
Baca juga: Sandiaga Uno Digadang Jadi Ketua Umum PPP, Elite Gerindra: Saya Yakin Dia Tak Akan Terima
Suara mereka hanya 4,52 persen, tipis di atas ambang batas parlemen.
Sementara itu nama Sandiaga mulai dikenal luas sejak 2017. Saat itu ia memenangkan Pilkada DKI Jakarta bersama Anies Baswedan. Sandi pun menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Popularitas Sandi kian meroket setelah memutuskan maju di Pilpres 2019. Ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Meski gagal dalam pilpres tahun lalu, nama Sandi masih sering muncul di tingkat nasional.
Dalam sejumlah survei, elektabilitas Sandiaga masih bersaing dengan beberapa nama top, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.
Baca juga: PPP Dinilai Tidak Yakin dengan Kader Internal Karena Hendak Calonkan Sandiaga Uno Jadi Ketua Umum
Krisis kedua yang dialami PPP adalah masalah keuangan. PPP dinilai kesulitan secara finansial setelah hanya memperoleh suara pas-pasan di 2019.
Selain itu, tak ada tokoh super tajir di partai tersebut.