TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin menyebutkan, Indonesia memiliki potensi menjadi negara syariah terbesar di dunia.

Menurutnya, hal tersebut dapat dimaksimalkan dengan langkah dan kebijakan pemerintah dalam mendukung bidang keuangan syariah yang baik dan bersifat komersial maupun sosial.

"Saya memiliki keyakinan, berbagai kebijakan dan langkah yang diambil pemerintah dan pelaku usaha bidang keuangan syariah memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," ujar Ma'ruf Amin dalam webinar Infobank, Selasa (27/10/2020).

Ia juga mengungkapkan, bahwa Indonesia saat ini sudah dipandang memiliki ekosistem keuangan syariah yang lengkap.

"Ekosistem yang dimaksud adalah perundang-undangan, regulator, pelaku usaha dan masyarakat yang mendukung terbentuknya sistem keuangan syariah," kata Ma'ruf Amin.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Yakini Penguatan Keuangan Syariah Bisa Pulihkan Ekonomi Nasional

Baca juga: Merger Bank Syariah BUMN Pacu Pengembangan Industri Halal

Baca juga: Pengamat: Merger Bank Syariah BUMN Jadi Momentum Bersejarah Sistem Perbankan Indonesia

Tetapi menurutnya sistem keuangan syariah di Indonesia, masih memiliki beberapa kekurangan contohnya pada lembaga keuangan syariah yang belum optimal.

"Kekurangan lain yaitu belum banyaknya keberadaan keuangan mikro syariah, untuk melayani masyarakat paling bawah," ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Ma'ruf Amin, untuk memperkuat sistem keuangan syariah dalam negeri pemerintah akan melakukan beberapa langkah perbaikan yang satu di antaranya melakukan merger bank syariah BUMN.

"Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat syariah dalam negeri dan meningkatkan partisipasi Indonesia dalam perekonomian syariah global, dan pemerintah telah memulai proses penggabungan tiga bank syariah Himbara," tambah Ma'ruf Amin.