MUI Imbau Pengunjuk Rasa UU Cipta Kerja Sampaikan Aspirasi dengan Tertib
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja marak terjadi di sejumlah daerah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dr. KH. Najamuddin Ramli mengimbau pengunjuk rasa yang menolak UU Cipta Kerja agar tertib dalam menyampaikan aspirasi.
"Kami mengimbau kepada pengunjuk rasa dan atau para demonstran sampaikanlah pendapat di depan umum dengan tertib. Orasi yang berkeadapan, orasi yang tidak menghina seseorang," ujar Najamuddin Ramli dalam video yang diterima Tribunnews.com, Rabu (28/10/2020).
MUI sebagai lembaga berhimpun ormas Islam, lembaga tempat berhimpun ulama dan cendikiawan muslim merasa perlu untuk menyikapi maraknya aksi unjuk rasa akhir-akhir ini.
"Saya mengimbau kepada aparat keamanan baik polisi maupun TNI agar menjaga pengunjuk rasa berjalan damai dan tertib," ujarnya.
Nonton video-nya berikut ini :
Menurut Najamuddin, sebagai bangsa yang bernafaskan Pancasila dan berkebudayaan maka sebaiknya siapapun itu tetap menjaga sikap yang baik dan menghindari konflik.
"Saya kira antara pengunjuk rasa dengan pihak keamanan tidak ada konflik sedikit pun karena pengunjuk rasa menyampaikan aspriasi kepada pimpinan pusat dan daerah. Sehingga tidak ada logika pengunjuk rasa secara fisik berkonflik apalagi benturan satu sama lain," ujar Najamuddin.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja marak terjadi di sejumlah daerah.
Bahkan hari ini di Jakarta, unjuk rasa kembali dilakukan sejumlah unsur masyarakat terutama mahasiswa.
Aksi demonstrasi ini dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan pada 28 Oktober 2020.
Dalam orasinya, salah satu isu yang menjadi sorotan adalah pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.