Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan juru bicara KPK Febri Diansyah, yang kini membuka kantor hukum Visi Integritas bersama mantan aktivis ICW Donal Fariz, diketahui menemui Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

Kebersamaan ketiganya terunggah dalam postingan foto pada akun Instagram Sutan Riska yaitu @sutanriska, Kamis (29/10/2020). Adapun Sutan Riska diketahui kembali maju untuk periode kedua Bupati Dharmasraya.

Baca juga: KPK Ingatkan Hadiah kepada Instansi Diadministrasikan sebagai BMN

"Alhamdulillah sudah berdiskusi beberapa hal dengan Kuasa Hukum saya; bang @febridiansyah.id dan @donalfariz . Tidak mudah mengajak dua orang ini kemari. Mereka bersedia mendampingi setelah saya jelaskan apa yang saya lakukan dan ke depan yang hendak diperjuangkan. Doakan kami. Insya Allah niat baik berjalan baik...," begitulah tertulis dalam postingan Instagram dari @sutanriska, seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (30/10/2020).

Pertemuan tersebut dikonfirmasi kebenarannya oleh Febri Diansyah. Dihubungi Tribunnews.com, Febri mengatakan memang bertemu banyak pihak seiring dengan dibangunnya kantor hukumnya yang baru.

"Jadi kami memang bertemu dengan sejumlah pihak karena visi kami itu kan di sektor manapun, apakah itu di sektor pemerintahan, sektor bisnis, atau lain-lain, kami membawa visi anti korupsi, termasuk di sektor politik," ujar Febri, ketika dihubungi Tribunnews.com.

Febri menceritakan dirinya dan Donal berdiskusi dengan Sutan Riska, terutama soal komitmen menolak politik uang. Menurutnya, topik tersebut merupakan salah satu hal paling krusial bila membicarakan Pilkada yang bersih dan berintegritas.

Baca juga: ICW Minta Presiden Jokowi Copot Jaksa Agung, Ada Apa ?

Sutan Riska, kata dia, menyampaikan bahwa membutuhkan pendampingan hukum secara profesional karena yang bersangkutan akan maju sebagai petahana Bupati Dharmasraya. Namun, Febri tak mengungkap dengan jelas apakah dirinya menjadi kuasa hukum dari Sutan Riska atau tidak.

"Nah karena dia (Sutan Riska) kandidat juga, dia menyampaikan kebutuhan untuk pendampingan hukum secara profesional. Jadi bukan bagian dari tim sukses, kalau itu kan sudah jalan dan domain masing-masing calonlah," kata Febri.

"Tapi dari diskusi itu yang kami sampaikan syarat utamanya adalah kita nggak mungkin kan membantu atau mendampingi orang-orang yang tidak sama komitmennya untuk menolak politik uang. Nah kami kemarin diskusi soal itu juga. Apalagi semangatnya untuk membangun Dharmasraya kami lihat cukup serius dari diskusi itu, jadi kami diskusi cukup panjang lah dalam satu-dua hari kemarin," tandasnya.