Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerhati Pendidikan: Kelompok Ekonomi Rendah Paling Dirugikan Atas Skema Pembelajaran Masa Pandemi

Pemerhati pendidikan ungkap pelajar kelompok ekonomi menengah-bawah paling dirugikan dengan skema pembelajaran di masa pandemi.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pemerhati Pendidikan: Kelompok Ekonomi Rendah Paling Dirugikan Atas Skema Pembelajaran Masa Pandemi
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Pemerhati pendidikan Ki Darmaningtyas dalam diskusi virtual Prasasti 2020, Sabtu (31/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati pendidikan Ki Darmaningtyas mengungkap pelajar dari kelompok ekonomi menengah-bawah jadi pihak yang paling dirugikan oleh skema pembelajaran di masa pandemi.

"Masuk sektor pendidikan misalnya, yang diterapkan selama pandemi. Yang paling dirugikan sebetulnya adalah kelompok menengah bawah," tuturnya dalam diskusi virtual Prasasti 2020, Sabtu (31/10/2020).

Pasalnya mereka yang berada di lapisan masyarakat dengan ekonomi lemah akan selalu menjadi korban, lantaran nihilnya sarana dan prasarana pembelajaran jarak jauh tidak dimiliki.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kalangan ekonomi atas yang memiliki perangkat komputer, laptop, akses wifi, hingga handphone bagi masing - masing anggota keluarganya.

INTERNET GRATIS - Anak-anak perumahan Duta Asri 5, Cibodas, Kota Tangerang, sedang mengikuti proses belajar secara online menggunakan jaringan internet gratis melalui program Rw Net di Masjid Dzawil Arham, Senin (24/8/2020). Program Rw Net diluncurkan Pemkot Tangerang sebagai solusi untuk membantu warga khususnya para pelajar yang kesulitan mendapatkan jaringan internet di masa pandemi Covid-19 ini. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
INTERNET GRATIS - Anak-anak perumahan Duta Asri 5, Cibodas, Kota Tangerang, sedang mengikuti proses belajar secara online menggunakan jaringan internet gratis melalui program Rw Net di Masjid Dzawil Arham, Senin (24/8/2020). Program Rw Net diluncurkan Pemkot Tangerang sebagai solusi untuk membantu warga khususnya para pelajar yang kesulitan mendapatkan jaringan internet di masa pandemi Covid-19 ini. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

"Kenapa yang selalu jadi korban adalah orang berada di lapis bawah? Karena yang atas ini di rumahnya ada komputer, punya wifi, punya hp masing - masing. Sehingga mereka tidak mengalami masalah pembelajaran jarak jauh," ucapnya,

Apalagi Pengurus Persatuan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS) itu menyebut bantuan pemerintah berupa kuota internet bagi pelajar datang terlalu lambat.

Bantuan tersebut datang tiga bulan setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Berita Rekomendasi

Namun ternyata kuota internet cuma - cuma dari pemerintah itu hanya bisa mengakses situs yang sudah ditentukan.

PEMBELAJARAN JARAK JAUH - Suasana pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada hari pertama pembelajaran di SMK PGRI 13 dengan video confrence lewat google meeting, Senin (20/7). Kendalanya untuk kelas XII karena biasanya semester dua sudah uji kompetensi, sehingga nanti ditunjuk siswa menjadi instruktur di kelas dan akan menjadwalkan siswa lainnya secara bergantian ke sekolah untuk melakukan praktek dan mendapat buku referensi sampai bank soal. Selain kendala praktek, PJJ juga terkendala semakin banyaknya siswa lalai hadir dalam kelas daring. Sehingga siswa yang tidak hadir nantinya akan diminta membuat resume. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PEMBELAJARAN JARAK JAUH - Suasana pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada hari pertama pembelajaran di SMK PGRI 13 dengan video confrence lewat google meeting, Senin (20/7). Kendalanya untuk kelas XII karena biasanya semester dua sudah uji kompetensi, sehingga nanti ditunjuk siswa menjadi instruktur di kelas dan akan menjadwalkan siswa lainnya secara bergantian ke sekolah untuk melakukan praktek dan mendapat buku referensi sampai bank soal. Selain kendala praktek, PJJ juga terkendala semakin banyaknya siswa lalai hadir dalam kelas daring. Sehingga siswa yang tidak hadir nantinya akan diminta membuat resume. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Menurutnya kondisi demikian justru kian memperlebar kesenjangan antara kalangan pelajar dari keluarga ekonomi atas, dengan pelajar dari keluarga ekonomi lemah.

"Perhatian pemerintah itu relatif lambat, misal soal bantuan kuota. Itu baru terjadi bulan ke-3 setelah pandemi. ini ternyata juga tidak bisa diakses kecuali situs lain kecuali yang sudah ditentukan. Kalau kita cermati sebetulnya masa pandemi justru makin memperlebar akses pendidikan antara kelompok menengah bawah karena keterbatasan sarana prasarana," tegas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas