Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi : Indonesia Mengecam Terjadinya Kekerasan di Paris dan Nice Prancis

"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, yang telah memakan korban jiwa," kata Jokowi.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Presiden Jokowi : Indonesia Mengecam Terjadinya Kekerasan di Paris dan Nice Prancis
Valery HACHE / AFP
Anggota dari unit polisi taktis elit RAID Prancis masuk untuk menggeledah Basilika Notre-Dame de Nice setelah serangan pisau di Nice pada 29 Oktober 2020 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah tokoh agama untuk membicarakan peristiwa kekerasan serta penghinaan terhadap umat Islam yang terjadi di Prancis.

Dalam pertemuan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (31/10/2020), Presiden Jokowi berbincang perwakilan MUI, NU, Muhammadiyah, KWI, PGI, PHDI, Permabudi, dan Matakin bersama dengan para menteri.

"Membahas perkembangan dunia khususnya terkait dengan persaudaraan antar umat beragama," kata Jokowi.

Petugas forensik Prancis dan petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di Nice pada 29 Oktober 2020.
Petugas forensik Prancis dan petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di Nice pada 29 Oktober 2020. (Valery HACHE / AFP)

Presiden Jokowi pun menegaskan, bahwa Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis.

"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, yang telah memakan korban jiwa," kata Jokowi.

Petugas forensik mengerahkan tandu di lokasi serangan pisau di jalan Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020). (AFP/Valery HACHE)
Petugas forensik mengerahkan tandu di lokasi serangan pisau di jalan Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020). (AFP/Valery HACHE) (AFP/Valery HACHE)

Kepala Negara pun mengajak, seluruh belahan dunia untuk mengedepankan persatuan dan toleransi antar umat beragama.

"Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik," jelasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas