TB Hasanuddin Bantah Ada Kesepakatan Indonesia - AS Bangun Pangkalan Militer
TB Hasanuddin bantah ada kerjasama Indonesia-AS bangun pangkalan militer di Natuna, Indonesia teguh pada politik luar negeri bebas aktif.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin membantah adanya tudingan penandatanganan bersama antara Menlu Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengenai Kepulauan Natuna yang akan dibangun pangkalan militer AS.
"Tidak ada itu kesepakatan bersama antara Indonesia dan AS soal Kepulauan Natuna. Indonesia tetap memegang teguh politik luar negeri bebas aktif," kata Hasanuddin kepada wartawan, Sabtu (31/10/2020).
Dengan politik luar negeri bebas aktif ini, kata Hasanuddin, tidak mungkin ada pangkalan militer negara manapun di Indonesia.
Baca juga: 5 Bulan Terakhir, Pencurian Ikan oleh Kapal Vietnam Meningkat di Laut Natuna
Baca juga: Sandang Kabupaten Zero Covid-19, Bupati Natuna Beberkan Tips
Menurutnya, Indonesia siap bekerja sama dengan negara manapun di wilayah NKRI termasuk di Kepulauan Natuna.
"Seluruh wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan untuk bekerjasama dengan negara lain asal dapat memberikan manfaat bagi negara dan bangsa dan bukan membangun pangkalan militer asing," ujarnya.
Hasanuddin menegaskan tidak sepantasnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara soal isu-isu negara lain termasuk di Indonesia.
Terlebih, kata Hasanuddin, di Indonesia Pompeo sempat menyinggung isu komunis yang sedang menjadi pro dan kontra di dalam negeri.
"Saya pertanyakan mengapa Pomeo menyinggung isu komunis. Padahal di negara asalnya di AS , komunis sudah tidak dijadikan isu politik lagi. Ada apa ?," katanya.
Baca juga: Pandangan DPR Soal Dampak Pilpres AS ke Indonesia
Baca juga: Dubes Tiongkok Tuding Menlu AS Mike Pompeo Lakukan Provokasi Saat Kunjungannya ke Indonesia
Ia menegaskan melontarkan isu tanpa argumentasi yang jelas hanya akan menimbulkan keresahan di antara masyarakat Indonesia , bekerja sama di bidang ekonomi akibat pandemi virus corona akan lebih bermanfaat untuk kehidupan kedua negara .
“Patut dipertanyakan maksud Pomeo menyinggung isu komunis itu untuk apa. Dasarnya apa," ujar dia.
Hasanuddin mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak mudah terkecoh dengan memihak satu blok atau negara yang sedang berseteru.
"Indonesia konsekuen dan konsisten dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.