Sri Mulyani: Kalau Libur Panjang Bikin Kasus Covid-19 Naik, Bisa PSBB Ketat Lagi
Harapan patuh terhadap protokol kesehatan itu khususnya untuk masyarakat yang berpergian selama libur panjang di pekan ini.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai protokol kesehatan untuk menghadapi pandemi corona atau Covid-19 harus dipatuhi yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak atau 3M.
Harapan patuh terhadap protokol kesehatan itu khususnya untuk masyarakat yang berpergian selama libur panjang di pekan ini.
"Sekarang ini habis libur panjang, kita khawatir. Masyarakat yang melakukan libur panjang kita harapkan tetap melakukan disiplin protokol kesehatan karena kalau tidak, jumlah kasus Covid-19 naik maka kita harus perlu melakukan langkah-langkah untuk mengerem lagi," ujarnya dalam webinar, Minggu (1/12/2020).
Baca juga: Sri Mulyani Lelang Gaun Batik hingga Sepatu Olahraga Impor, Berminat?
Jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat tersebut kembali berlaku, berarti akan berdampak negatif terhadap ekonomi dan sosial.
"Jadi, kita berharap semua teman-teman di manapun Anda berada, apapun profesi Anda, apapun peran Anda tolong ikut membantu kita semua untuk aman dari Covid-19. Caranya dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan karena tanpa itu ekonomi tidak akan pulih," kata Sri Mulyani.
Eks direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, upaya lain pemerintah tentu saja akan terus melakukan seperti riset terhadap vaksin, penemuan terhadap alat testing.
"Selain itu, juga berbagai hal terkait anggaran yang ditujukan untuk membantu agar masyarakat Indonesia bisa pulih dari Covid-19," pungkasnya.
Arus Balik Libur Panjang, 160 Ribu Kendaraan Mulai Bergerak Menuju Jakarta
PT Jasa Marga (Perser) mencatat, sebanyak 160.204 kendaraan mulai bergerak menuju Jakarta pada periode arus balik libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pada.
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, jumlah kendaraan merupakan periode arus balik pada 31 Oktober 2020.
Heru juga menyebutkan, Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu-lintas dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama arah Timur, GT Cikupa arah Barat dan GT Ciawi arah Selatan.
"Total volume lalu-lintas kendaraan yang menuju Jakarta ini naik 36,8 persen jika dibandingkan dengan keadaan pada fase adaptasi kebiasaan baru," ucap Heru dalam keterangannya, Minggu (1/11/2020).
Baca juga: Puncak Arus Balik Libur Panjang Diprediksi Sore Nanti, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Ia juga mengungkapkan, untuk distribusi lalu lintas menuju Jakarta dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 53,2 persen dari arah Timur, 25,4 persen dari arah Barat dan 21,4 persen dari arah Selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.