Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perantara Suap Djoko Tjandra Ajukan Justice Collaborator

Rekan Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra, Tommy Sumardi, turut terseret dalam pusaran kasus penghapusan nama Djoko Tjandra dari DPO.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Perantara Suap Djoko Tjandra Ajukan Justice Collaborator
Tribunnews/Herudin
Pengusaha Tommy Sumardi mengenakan rompi tahanan saat pelimpahan tahap II kasus dugaan pencabutan red notice atas nama Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di Kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (16/10/2020). Penyidik Bareskrim Polri melimpahkan tersangka dan barang bukti untuk tersangka Irjen Pol Napoleon Bonaparte, Brigjen Pol Prasetijo Utomo, dan pengusaha Tommy Sumardi ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk segera disidangkan. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Tommy Sumardi, terdakwa kasus suap terkait pengurusan red notice dan penghapusan daftar pencarian orang (DPO) Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra mengajukan justice collaborator (JC).

Alasannya, perantara suap Djoko Tjandra ke dua jenderal Polri itu menilai pantas mengajukan JC karena telah mengungkap kebenaran.

"Kami ajukan JC karena dari proses sejak penyidikan, penuntutan, maupun saat ini, kami sudah sampaikan fakta yang sebenar-benarnya. Sehingga kami berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia merasa pantas untuk menjadi saksi pelaku yang bekerjasama.

Oleh karena itu kami mengajukan surat JC," kata pengacara Tommy, Doni Pongkor, dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Sebelum Sidang Dakwaan Mulai, Djoko Tjandra Diingatkan Jangan Suap Hakim

Tak hanya itu, Doni juga mengungkapkan Tommy meminta sidangnya dibedakan dengan terdakwa lainnya yakni Djoko Tjandra, Brigjen Prasetijo Utomo, Irjen Napoleon Bonaparte. Hakim pun mengabulkan itu.

"Ada permintaan dari terdakwa mengingat situasi dan kondisi, karena ini persidangannya ada beberapa terdakwa, terdakwa mengatakan kalau boleh harinya, hari khusus terdakwa dipisah dengan terdakwa lain," ujar Doni.

Usai sidang, Doni mengaku alasan ajukan JC karena merasa kliennya sudah mengungkap semua.

Berita Rekomendasi

Doni mengatakan perkara ini tidak akan ada jika Tommy tak bersuara.

"Karena seluruh dakwaan berdasarkan hasil pengakuan dari klien kami. Kalau klien kami tidak memberikan keterangan seperti itu, tak ada perkara ini. Karena itu sesuai ketentuan kami masuk ke saksi pelaku yang kerjasama. Oleh karena itu, kami nilai berhak mendapatkan status itu," kata dia.

Ia juga menepis anggapan kliennya meminta sidang di hari lain karena ancaman.

Menurutnya, permintaan itu hanya karena melihat kondisi saja.

"Ya kita mencermati situasi kondisi aja. Inikan terdakwanya ada beberapa, dan punya kepentingan berbeda-beda kan," unar Doni.

Meski mengajukan JC, Tommy, kata Doni tidak akan mengungkap hal-hal baru terkait kasus ini. Ia mengatakan Tommy sudah mengatakan sebenarnya dan sepengetahuannya.

Diketahui, Tommy Sumardi, turut terseret dalam pusaran kasus penghapusan nama Djoko Tjandra dari DPO.

Tommy didakwa karena menjadi perantara suap ke dua jenderal Polri.

Rekan Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra, Tommy Sumardi, turut terseret dalam pusaran kasus penghapusan nama Djoko Tjandra dari DPO.

Tommy didakwa karena menjadi perantara suap ke dua jenderal Polri.

Tommy Sumardi didakwa melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 ayat (1) dan (2) KUHP.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas