Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Dampak Pilpres AS terhadap Politik di Indonesia? Begini Kata Pengamat

Ujang Komarudin menegaskan dampak pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) terhadap perpolitikan di Indonesia masih akan besar.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
zoom-in Apa Dampak Pilpres AS terhadap Politik di Indonesia? Begini Kata Pengamat
SAUL LOEB, Jim WATSON / AFP
Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta Ujang Komarudin menegaskan dampak pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) terhadap perpolitikan di Indonesia masih akan besar.

Sebab, AS masih menjadi kekuatan dunia.

Baca juga: Pilpres AS: Jelang Pemungutan Suara, Toko-toko Mewah di New York Pasang Tripleks, Takut Ricuh?

Baca juga: Siapa Capres AS yang Menguntungkan RI, Dibayangi Isu Perang Dagang dan Konflik Laut China Selatan

Diketahui, hari ini akan dilangsungkan pemungutan suara untuk Pilpres AS.

Dua calon yang bertarung adalah Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat.

"AS masih menjadi kekuatan dunia. Jadi dampak politiknya besar bagi Indonesia. Salah satu dampak politiknya Indonesia tetap akan menjalankan proses demokratisasi sebisa mungkin. Demokrasi itu berkiblat ke AS, sedangkan otoritarianisme berkiblat ke China," ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (3/11/2020).

Ujang menjelaskan politik global, dalam hal ini politik AS, pasti akan berdampak pada politik dalam negeri Indonesia.

Berita Rekomendasi

Karena politik global dipicu oleh banyak hal, salah satunya terkait hubungan diplomasi antar negara.

Menurutnya, Indonesia akan diuntungkan jika Presiden AS terpilih nantinya ramah terhadap Indonesia.

Jika sebaliknya, hal itu akan membuat Indonesia selalu ada dalam tekanan.

Presiden AS Donald Trump (kiri) dan calon Presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, melakukan debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio Selasa (29/9/2020) waktu setempat.
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan calon Presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, melakukan debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio Selasa (29/9/2020) waktu setempat. (JIM WATSON dan SAUL LOEB / AFP)

"Jika presiden AS terpilih ramah terhadap Indonesia, maka secara politik akan menguntungkan. Namun jika sebaliknya, maka Indonesia akan selalu dalam tekanan. Tekanan dalam banyak hal, bisa terkait politik, ekonomi, dan demokrasi," jelasnya.

Terlepas dari siapa yang terpilih nantinya, baik itu Trump ataupun Biden, Ujang mengatakan Indonesia akan tetap memiliki hubungan 'mesra' dengan Negara Paman Sam tersebut.

"Siapapun yang terpilih diantara keduanya, Indonesia akan tetap mesra dengan AS. Karena Indonesia butuh AS dan AS butuh Indonesia. Hubungan Indonesia dengan AS pun sudah terjalin lama, walaupun presiden AS telah silih berganti," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas